5 Kesalahan Fatal Saat Melamar Kerja Lewat Email yang Bikin HRD Langsung Skip!
harmonikita.com – Melamar kerja lewat email masih menjadi salah satu cara paling umum yang digunakan para pencari kerja. Di era digital ini, email menjadi jembatan penghubung antara kandidat dan perusahaan impian. Namun, banyak pelamar yang masih melakukan kesalahan fatal yang membuat lamaran mereka berakhir di kotak sampah atau bahkan tidak pernah dibuka sama sekali. Padahal, email lamaran yang baik bisa menjadi kunci untuk mendapatkan panggilan wawancara dan akhirnya, pekerjaan yang didambakan.
Bayangkan, setelah sekian lama mencari lowongan yang cocok, mengirimkan CV dan surat lamaran yang telah disusun dengan rapi, ternyata email lamaran Anda tidak dilirik sama sekali oleh HRD. Tentu sangat disayangkan, bukan? Oleh karena itu, penting untuk memahami etika dan strategi melamar kerja lewat email yang benar agar peluang Anda dilirik recruiter semakin besar.
Artikel ini akan membahas secara lengkap cara melamar kerja lewat email yang baik dan benar, serta 5 kesalahan fatal yang harus Anda hindari. Simak tips dan triknya berikut ini agar lamaran Anda dilirik HRD dan meningkatkan peluang Anda mendapatkan pekerjaan impian!
1. Subjek Email yang Tidak Jelas atau Menyesatkan
Kesalahan pertama yang sering dilakukan pelamar adalah menulis subjek email yang tidak jelas atau bahkan menyesatkan. Subjek email adalah kesan pertama yang dilihat oleh HRD. Subjek yang tidak informatif atau terkesan spam akan membuat email Anda langsung diabaikan.
Contoh subjek email yang buruk:
- “Lamaran Kerja”
- “Lowongan Kerja”
- “CV”
Contoh subjek email yang baik:
- “Lamaran Kerja [Posisi] – [Nama Anda]”
- “[Nama Anda] – Lamaran Kerja [Posisi] – [Sumber Informasi Lowongan]”
- “Rekomendasi [Nama Referensi] – Lamaran Kerja [Posisi] – [Nama Anda]”
Tips:
- Cantumkan posisi yang dilamar. Ini membantu HRD langsung mengetahui posisi yang Anda minati.
- Sertakan nama Anda. Memudahkan HRD mengidentifikasi lamaran Anda.
- Sebutkan sumber informasi lowongan. Misalnya, dari LinkedIn, website perusahaan, atau platform lowongan kerja lainnya.
- Singkat dan padat. Hindari subjek email yang terlalu panjang.
2. Menggunakan Alamat Email yang Tidak Profesional
Alamat email yang Anda gunakan untuk melamar kerja lewat email juga sangat penting. Alamat email yang tidak profesional akan memberikan kesan negatif pada HRD.
Contoh alamat email yang tidak profesional:
sayangku@...
si_ganteng@...
nama_panggilan@...
Contoh alamat email yang profesional:
nama.lengkap@...
inisial.namalengkap@...
Tips:
- Gunakan nama lengkap atau inisial Anda.
- Hindari menggunakan angka atau karakter khusus yang tidak perlu.
- Pilih penyedia email yang terpercaya. Gmail atau Yahoo Mail adalah pilihan yang umum digunakan.
3. Tidak Melampirkan Surat Lamaran atau CV
Kesalahan fatal selanjutnya adalah tidak melampirkan surat lamaran atau CV, atau bahkan keduanya. Surat lamaran dan CV adalah dokumen penting yang berisi informasi detail tentang kualifikasi dan pengalaman Anda.
Tips:
- Pastikan Anda melampirkan surat lamaran dan CV dalam format yang diminta. Biasanya PDF atau Docx.
- Beri nama file yang jelas dan mudah diidentifikasi. Contoh:
Surat_Lamaran_[Nama Anda]_[Posisi].pdf
danCV_[Nama Anda]_[Posisi].pdf
. - Periksa kembali ukuran file lampiran. Pastikan ukuran file tidak terlalu besar agar tidak menyulitkan HRD untuk mengunduh.
4. Isi Email Terlalu Panjang dan Bertele-tele
HRD biasanya menerima banyak email lamaran setiap harinya. Email lamaran yang terlalu panjang dan bertele-tele akan membuat HRD malas membaca dan melewatkan informasi penting.
Tips:
- Buat isi email singkat, padat, dan langsung ke intinya.
- Gunakan bahasa yang formal dan sopan.
- Tulis paragraf pendek dan mudah dibaca.
- Gunakan poin-poin jika diperlukan untuk merangkum informasi penting.
- Hindari menggunakan jargon atau istilah teknis yang sulit dipahami.
Contoh isi email lamaran yang baik:
Yth. [Bapak/Ibu Nama HRD],
Saya [Nama Anda], menulis email ini untuk melamar posisi [Posisi] di [Nama Perusahaan] yang saya temukan di [Sumber Informasi Lowongan].
Saya memiliki pengalaman [Jumlah Tahun] tahun di bidang [Bidang Pekerjaan] dan memiliki keahlian di [Sebutkan Keahlian]. Saya yakin kualifikasi dan pengalaman saya sesuai dengan persyaratan yang dibutuhkan untuk posisi ini.
Surat lamaran dan CV terlampir untuk informasi lebih lanjut mengenai kualifikasi dan pengalaman saya. Saya sangat tertarik untuk bergabung dengan [Nama Perusahaan] dan berkontribusi pada [Tujuan Perusahaan].
Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Bapak/Ibu. Saya berharap dapat segera mendengar kabar baik dari Bapak/Ibu.
Hormat saya,
[Nama Anda] [Nomor Telepon] [Alamat Email]
5. Tidak Melakukan Follow Up
Setelah mengirimkan email lamaran, jangan lupa untuk melakukan follow up. Follow up menunjukkan bahwa Anda serius dengan lamaran Anda dan memiliki inisiatif.
Tips:
- Tunggu beberapa hari setelah mengirimkan email lamaran sebelum melakukan follow up.
- Kirim email follow up yang singkat dan sopan.
- Tanyakan apakah lamaran Anda sudah diterima dan diproses.
- Jangan terlalu sering melakukan follow up. Satu atau dua kali sudah cukup.
Contoh email follow up:
Yth. [Bapak/Ibu Nama HRD],
Saya [Nama Anda], ingin menanyakan kabar terkait lamaran kerja saya untuk posisi [Posisi] yang saya kirimkan pada [Tanggal Pengiriman Email].
Apakah lamaran saya sudah diterima dan diproses?
Terima kasih atas waktu dan pertimbangan Bapak/Ibu.
Hormat saya,
[Nama Anda]
Tips Tambahan untuk Melamar Kerja Lewat Email:
- data-sourcepos="120:1-125:0">
- Riset Perusahaan: Sebelum melamar, lakukan riset tentang perusahaan dan posisi yang Anda lamar. Ini menunjukkan bahwa Anda serius dan tertarik dengan perusahaan tersebut.
- Sesuaikan Surat Lamaran dan CV: Sesuaikan surat lamaran dan CV Anda dengan persyaratan dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk posisi yang Anda lamar.
- Proofread: Pastikan Anda memeriksa kembali email lamaran Anda sebelum mengirimkannya. Periksa ejaan, tata bahasa, dan tanda baca.
- Gunakan Font yang Profesional: Gunakan font yang mudah dibaca seperti Arial atau Times New Roman.
- Kirim Email di Waktu yang Tepat: Hindari mengirimkan email lamaran di akhir pekan atau di luar jam kerja.
Melamar kerja lewat email memang terlihat sederhana, namun ada banyak detail yang perlu diperhatikan agar lamaran Anda dilirik HRD. Dengan menghindari 5 kesalahan fatal di atas dan mengikuti tips yang telah dijelaskan, Anda dapat meningkatkan peluang mendapatkan pekerjaan impian. Ingat, kesan pertama sangat penting. Jadi, pastikan email lamaran Anda profesional, informatif, dan menarik perhatian.