7 Kejutan Tubuh Saat Stres Melanda, Nomor 2 Bikin Sering Terjadi
harmonikita.com – Tanda stres bukan hanya sebatas perasaan cemas atau kepala terasa penuh. Kadang, tubuh memberi sinyal yang tidak langsung kita sadari. Mulai dari otot yang tiba-tiba kaku hingga perubahan pola tidur yang aneh, stres bisa hadir dalam berbagai bentuk.
Jika dibiarkan terlalu lama, stres bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik maupun mental. Nah, sebelum terlambat, yuk kenali berbagai kejutan tubuh saat stres melanda dan temukan cara mengatasinya!
1. Otot Kaku dan Pegal Tanpa Sebab Jelas
Pernah merasa leher atau punggung tiba-tiba pegal padahal tidak melakukan aktivitas berat? Ini bisa jadi tanda stres. Saat stres, tubuh secara otomatis tegang, menyebabkan otot-otot di sekitar bahu, leher, dan punggung mengeras.
Studi dari American Psychological Association menunjukkan bahwa stres kronis dapat meningkatkan ketegangan otot, yang akhirnya memicu sakit kepala tegang atau nyeri punggung bawah.
Cara Mengatasinya:
- Luangkan waktu untuk stretching ringan setiap pagi dan sebelum tidur.
- Coba teknik pernapasan dalam atau meditasi untuk membantu tubuh lebih rileks.
- Jika memungkinkan, pijat bisa menjadi solusi untuk melemaskan otot yang kaku.
2. Perut Bermasalah: Mual, Kembung, atau Diare
Ternyata, stres juga bisa membuat perut tidak nyaman. Sistem pencernaan memiliki hubungan erat dengan otak, yang dikenal dengan istilah gut-brain connection. Ketika stres melanda, tubuh melepaskan hormon kortisol yang dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus.
Hasilnya? Perut bisa terasa mual, kembung, atau bahkan mengalami diare tanpa alasan yang jelas.
Cara Mengatasinya:
- Konsumsi makanan kaya serat seperti sayuran hijau dan yogurt untuk menjaga keseimbangan usus.
- Kurangi konsumsi kopi dan makanan pedas yang bisa memperburuk kondisi perut saat stres.
- Minum teh chamomile atau jahe untuk menenangkan sistem pencernaan.
3. Sulit Tidur Meski Tubuh Lelah
Tidur seharusnya menjadi waktu untuk beristirahat, tapi stres bisa membuat otak tetap aktif bahkan saat tubuh sudah lelah. Ini sering disebut dengan racing thoughts, di mana pikiran terus bekerja tanpa henti sehingga sulit tidur nyenyak.
Kurang tidur akibat stres bisa menyebabkan lingkaran setan: semakin kurang tidur, semakin mudah stres.
Cara Mengatasinya:
- Buat rutinitas sebelum tidur seperti membaca buku atau mendengarkan musik santai.
- Batasi paparan layar gadget setidaknya 1 jam sebelum tidur agar produksi melatonin tidak terganggu.
- Gunakan teknik relaksasi seperti progressive muscle relaxation untuk membantu tubuh lebih tenang.
4. Jantung Berdebar Kencang Tanpa Alasan
Jika tiba-tiba jantung berdebar kencang meski tidak sedang melakukan aktivitas berat, bisa jadi itu akibat stres. Saat merasa cemas, tubuh melepaskan hormon adrenalin yang membuat detak jantung meningkat.
Dalam jangka panjang, stres yang tidak terkontrol bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan gangguan jantung.
Cara Mengatasinya:
- Lakukan teknik pernapasan 4-7-8: tarik napas selama 4 detik, tahan selama 7 detik, lalu hembuskan perlahan selama 8 detik.
- Kurangi konsumsi kafein yang bisa memperburuk efek jantung berdebar.
- Cobalah terapi aromaterapi dengan minyak lavender untuk membantu menenangkan sistem saraf.
5. Rambut Rontok Lebih Banyak dari Biasanya
Pernah menemukan lebih banyak rambut rontok saat menyisir atau mandi? Ini bisa jadi akibat stres.
Menurut penelitian dari Harvard Medical School, stres kronis dapat menyebabkan kondisi yang disebut telogen effluvium, di mana folikel rambut masuk ke fase istirahat lebih cepat, sehingga rambut lebih mudah rontok.
Cara Mengatasinya:
- Pastikan asupan nutrisi cukup, terutama protein, zat besi, dan vitamin B yang penting untuk kesehatan rambut.
- Hindari styling berlebihan yang bisa memperburuk kondisi rambut rontok.
- Gunakan minyak alami seperti minyak kelapa atau minyak rosemary untuk merangsang pertumbuhan rambut.
6. Sering Lupa atau Sulit Fokus
Jika akhir-akhir ini sering lupa di mana meletakkan sesuatu atau kesulitan berkonsentrasi, bisa jadi stres sedang mengganggu fungsi otak.
Penelitian dari University of California, Berkeley menunjukkan bahwa stres berlebihan dapat merusak hipokampus, bagian otak yang berperan dalam memori dan pembelajaran.
Cara Mengatasinya:
- Kurangi multitasking, fokus pada satu tugas dalam satu waktu.
- Latih otak dengan permainan asah otak atau membaca buku untuk mempertajam daya ingat.
- Pastikan tubuh cukup istirahat, karena kurang tidur bisa memperburuk gangguan kognitif akibat stres.
7. Muncul Jerawat atau Ruam di Kulit
Stres juga bisa berdampak pada kulit. Peningkatan hormon kortisol saat stres bisa merangsang produksi minyak berlebih, yang berujung pada jerawat atau ruam merah di wajah dan tubuh.
Selain itu, stres juga dapat memicu eksim atau psoriasis bagi mereka yang memiliki kondisi kulit sensitif.
Cara Mengatasinya:
- Jaga rutinitas perawatan kulit tetap sederhana dan hindari produk yang terlalu keras.
- Konsumsi makanan yang kaya antioksidan seperti buah beri dan kacang-kacangan untuk membantu regenerasi kulit.
- Coba lakukan yoga atau meditasi untuk mengurangi stres dan menyeimbangkan hormon dalam tubuh.
Dengarkan Sinyal dari Tubuh
Tanda stres bisa muncul dalam berbagai bentuk, dari yang terlihat jelas seperti jerawat dan rambut rontok, hingga yang lebih tersembunyi seperti otot tegang atau sulit fokus.
Jangan abaikan sinyal dari tubuh, karena stres yang dibiarkan terlalu lama bisa berdampak lebih serius pada kesehatan fisik dan mental.
Mulailah dengan langkah kecil: luangkan waktu untuk diri sendiri, atur pola makan yang sehat, dan jangan ragu untuk mencari bantuan jika stres terasa terlalu berat. Tubuh kita punya cara sendiri untuk berbicara, tinggal bagaimana kita mau mendengarkannya atau tidak.