Bagi Milenial, Karier Tanpa Makna Itu Membosankan? (www.freepik.com)
harmonikita.com – Karier tanpa makna terasa membosankan bagi generasi milenial, sebuah fenomena yang semakin mengemuka di dunia kerja saat ini. Generasi yang tumbuh besar dengan akses informasi tanpa batas dan idealisme yang kuat ini mencari lebih dari sekadar gaji dalam pekerjaan mereka. Mereka mendambakan purpose, dampak positif, dan kontribusi nyata bagi dunia di sekitar mereka.
Mengapa Makna Begitu Penting bagi Milenial dalam Berkarier?
Generasi milenial memiliki pandangan yang berbeda tentang kesuksesan dibandingkan generasi sebelumnya. Bagi mereka, kekayaan materi bukanlah satu-satunya tolok ukur keberhasilan. Mereka lebih tertarik pada pekerjaan yang memberikan rasa pencapaian yang lebih dalam, yang selaras dengan nilai-nilai pribadi mereka, dan yang memungkinkan mereka untuk membuat perbedaan. Beberapa faktor yang melatarbelakangi hal ini antara lain:
Tumbuh di Era Informasi dan Kesadaran Global
Milenial tumbuh di era di mana isu-isu global seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan masalah lingkungan menjadi semakin nyata dan mudah diakses informasinya. Hal ini membentuk kesadaran dan kepedulian mereka terhadap isu-isu tersebut, yang kemudian mereka bawa ke dalam ekspektasi mereka terhadap dunia kerja. Mereka ingin pekerjaan mereka menjadi bagian dari solusi, bukan masalah.
Pencarian Identitas dan Aktualisasi Diri
Bagi banyak milenial, karier bukan hanya tentang mencari nafkah, tetapi juga tentang menemukan dan mengekspresikan diri. Mereka mencari pekerjaan yang memungkinkan mereka untuk mengembangkan potensi diri, belajar hal-hal baru, dan merasa tertantang. Pekerjaan yang terasa monoton dan tidak memberikan ruang untuk berkembang seringkali dianggap tidak memuaskan.
Pengaruh Media Sosial dan Perbandingan Sosial
Media sosial memainkan peran yang signifikan dalam membentuk persepsi milenial tentang kehidupan dan karier ideal. Mereka melihat narasi tentang orang-orang yang sukses dan bahagia dalam pekerjaan yang mereka cintai, yang seringkali memicu keinginan untuk memiliki pengalaman serupa. Meskipun perbandingan sosial di media sosial bisa menjadi pedang bermata dua, dalam konteks ini, hal itu mendorong milenial untuk mencari karier yang lebih bermakna.
Dampak Karier Tanpa Makna: Lebih dari Sekadar Rasa Bosan
Ketika milenial merasa karier mereka tidak memiliki makna, dampaknya bisa jauh lebih luas daripada sekadar rasa bosan di tempat kerja. Beberapa konsekuensi yang mungkin timbul antara lain:
Tingkat Keterlibatan dan Produktivitas yang Rendah
Karyawan yang tidak merasa terhubung dengan tujuan pekerjaan mereka cenderung kurang termotivasi dan kurang terlibat. Hal ini secara langsung berdampak pada produktivitas dan kualitas kerja mereka. Mereka mungkin melakukan pekerjaan hanya sebatas kewajiban tanpa adanya inisiatif atau semangat lebih.
Tingginya Tingkat Turnover Karyawan
Milenial dikenal tidak ragu untuk berpindah pekerjaan jika mereka merasa tidak lagi berkembang atau tidak menemukan makna dalam pekerjaan mereka saat ini. Tingkat turnover yang tinggi tentu merugikan perusahaan dalam hal biaya rekrutmen, pelatihan, dan hilangnya pengetahuan institusional. Sebuah studi oleh Gallup menunjukkan bahwa milenial memiliki tingkat turnover tertinggi dibandingkan generasi lainnya.
Dampak pada Kesehatan Mental dan Kesejahteraan
Pekerjaan yang tidak memberikan rasa purpose dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Ketika seseorang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan sesuatu yang tidak mereka yakini atau tidak memberikan kontribusi positif, hal itu dapat mengikis rasa bahagia dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Apa yang Bisa Dilakukan? Menciptakan Karier yang Bermakna
Baik bagi individu maupun perusahaan, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menciptakan karier yang lebih bermakna bagi generasi milenial:
Bagi Individu: Menemukan dan Mengejar Passion
Langkah pertama adalah mengenali nilai-nilai dan passion pribadi. Apa yang benar-benar penting bagi Anda? Isu sosial atau lingkungan apa yang membuat Anda peduli? Jenis pekerjaan apa yang membuat Anda merasa bersemangat dan termotivasi? Dengan memahami diri sendiri, Anda dapat mencari karier yang lebih selaras dengan apa yang Anda yakini.
Bagi Perusahaan: Menawarkan Purpose dan Dampak
Perusahaan memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan kerja yang memungkinkan karyawan merasa memiliki purpose. Ini bisa dilakukan dengan mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan secara jelas, menyoroti bagaimana pekerjaan setiap individu berkontribusi pada tujuan yang lebih besar, dan memberikan kesempatan bagi karyawan untuk terlibat dalam inisiatif sosial atau lingkungan.
Fleksibilitas dan Otonomi
Milenial menghargai fleksibilitas dalam bekerja dan otonomi dalam bagaimana mereka menyelesaikan tugas. Memberikan kebebasan dan kepercayaan kepada karyawan dapat meningkatkan rasa kepemilikan dan tanggung jawab, yang pada akhirnya berkontribusi pada rasa makna dalam pekerjaan.
Peluang Pengembangan Diri dan Pembelajaran
Menawarkan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan keterampilan baru adalah cara lain untuk membuat pekerjaan terasa lebih bermakna. Ketika karyawan merasa mereka terus bertumbuh dan memiliki prospek karir yang jelas, mereka akan lebih termotivasi dan terlibat.
Budaya Kerja yang Inklusif dan Kolaboratif
Menciptakan budaya kerja yang positif, inklusif, dan kolaboratif dapat meningkatkan rasa memiliki dan koneksi antar karyawan. Ketika orang merasa menjadi bagian dari tim yang solid dan didukung, pekerjaan akan terasa lebih bermakna.
Tren Terkini: Pekerjaan yang Berdampak Sosial dan Lingkungan
Salah satu tren yang menonjol di kalangan milenial adalah ketertarikan pada pekerjaan yang memiliki dampak sosial dan lingkungan yang positif. Perusahaan yang fokus pada keberlanjutan, etika bisnis, dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) seringkali lebih menarik bagi generasi ini. Mereka ingin bekerja untuk organisasi yang tidak hanya mencari keuntungan, tetapi juga berkontribusi pada kebaikan yang lebih besar.
Menurut sebuah laporan dari Deloitte, “The 2021 Millennial and Gen Z Survey,” isu-isu sosial dan lingkungan tetap menjadi perhatian utama bagi generasi muda. Mereka mencari perusahaan yang memiliki nilai-nilai yang sejalan dengan nilai-nilai mereka dan yang mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah-masalah global.
Makna adalah Investasi Jangka Panjang
Bagi milenial, karier bukan hanya tentang mencari nafkah, tetapi juga tentang menemukan makna dan purpose. Pekerjaan yang tidak memberikan rasa kontribusi dan tidak selaras dengan nilai-nilai pribadi dapat terasa membosankan dan tidak memuaskan. Perusahaan yang memahami kebutuhan ini dan berupaya menciptakan lingkungan kerja yang bermakna akan lebih mampu menarik, mempertahankan, dan memotivasi talenta-talenta terbaik dari generasi milenial.
Dengan memberikan kesempatan untuk membuat dampak positif, mengembangkan diri, dan merasa terhubung dengan tujuan yang lebih besar, perusahaan tidak hanya meningkatkan kepuasan karyawan tetapi juga membangun fondasi yang lebih kuat untuk kesuksesan jangka panjang. Pada akhirnya, karier yang bermakna bukan hanya baik untuk individu, tetapi juga untuk kemajuan organisasi dan masyarakat secara keseluruhan.
