Berhenti Sekarang! 7 Sikap Ini Bikin Kamu Tidak Relevan Lagi
harmonikita.com – Dunia terus bergerak maju, begitu juga dengan interaksi sosial kita. Apa yang dulu dianggap wajar dan sopan, kini bisa jadi malah membuat kita merasa canggung atau bahkan kurang diterima di lingkungan sosial modern. Tanpa kita sadari, beberapa kebiasaan lama yang mungkin sudah mendarah daging justru menjadi penghalang untuk bergaul dan membangun koneksi yang lebih baik di era serba digital ini. Yuk, kita bedah 7 kebiasaan lawas yang sebaiknya mulai kita tinggalkan agar tetap relevan dan asyik di pergaulan masa kini!
Terlalu Bergantung pada Obrolan Tatap Muka Tanpa Memanfaatkan Teknologi
Dulu, bertemu langsung adalah satu-satunya cara untuk menjalin komunikasi yang mendalam. Namun, di era di mana jarak bukan lagi masalah berkat teknologi, terus-menerus menunda atau menghindari komunikasi digital bisa membuat kita terlihat kurang fleksibel dan ketinggalan zaman.
Memang, sentuhan personal dalam obrolan tatap muka tidak bisa digantikan sepenuhnya. Akan tetapi, menyeimbangkan komunikasi offline dan online adalah kunci. Bayangkan, teman-temanmu sudah membuat grup chat untuk membahas rencana liburan, tapi kamu baru merespons seminggu kemudian karena “lebih suka ngobrol langsung”. Ini bukan lagi soal preferensi, tapi soal adaptasi dengan cara orang berkomunikasi saat ini.
Memanfaatkan aplikasi chatting, media sosial, atau bahkan video call bukan berarti mengurangi kehangatan interaksi. Justru, teknologi memungkinkan kita untuk tetap terhubung dengan lebih efisien, berbagi momen secara real-time, dan bahkan membangun komunitas dengan orang-orang yang memiliki minat serupa di seluruh dunia. Jadi, jangan anti dengan teknologi ya! Justru, jadikan ini sebagai alat untuk memperluas jaringan sosialmu.
Sibuk dengan Ponsel Saat Berkumpul dan Mengabaikan Sekitar
Ironis memang, teknologi yang seharusnya mendekatkan yang jauh justru seringkali menjauhkan yang dekat. Salah satu kebiasaan lama yang kini dianggap kurang sopan adalah terlalu fokus pada layar ponsel saat sedang berkumpul dengan teman, keluarga, atau bahkan dalam acara sosial.
Coba deh bayangkan, kamu sedang asyik ngobrol dengan teman-teman di sebuah kafe, tapi salah satu di antara kalian terus menerusScroll media sosial atau membalas pesan yang sebenarnya tidak mendesak. Rasanya seperti ada tembok tak terlihat yang memisahkan, bukan? Padahal, momen kebersamaan adalah waktu yang berharga untuk membangun kedekatan dan menciptakan kenangan.
Menurut sebuah studi tentang perilaku sosial di era digital, sekitar 67% orang merasa terganggu ketika lawan bicara mereka terlalu sering melihat ponsel saat berinteraksi. Ini menunjukkan bahwa kebiasaan ini tidak hanya mengganggu secara personal, tetapi juga bisa merusak kualitas interaksi sosial secara keseluruhan.
Mulai sekarang, yuk coba biasakan untuk menyimpan ponsel saat sedang berinteraksi langsung. Kecuali memang ada hal yang sangat penting, berikan perhatian penuh pada orang-orang di sekitarmu. Percayalah, koneksi yang terjalin secara langsung jauh lebih bermakna dan akan membuatmu merasa lebih terhubung.
Terlalu Formal dan Kaku dalam Berkomunikasi
Dulu, menjaga jarak dan bersikap formal mungkin dianggap sebagai bentuk kesopanan, terutama kepada orang yang lebih tua atau memiliki posisi yang lebih tinggi. Namun, di era modern yang lebih egaliter dan santai, bersikap terlalu kaku justru bisa membuat kita terlihat kurang fleksibel dan sulit didekati.
Tentu saja, ada konteks di mana formalitas tetap diperlukan, misalnya dalam lingkungan profesional atau saat berinteraksi dengan orang yang baru dikenal. Akan tetapi, dalam pergaulan sehari-hari, mencoba untuk lebih santai, terbuka, dan humoris bisa membuat interaksi menjadi lebih menyenangkan dan akrab.
Bahasa yang digunakan pun ikut berubah. Istilah-istilah gaul, singkatan, atau bahkan penggunaan emoji kini menjadi bagian dari komunikasi sehari-hari, terutama di kalangan anak muda. Bukan berarti kita harus sepenuhnya mengubah gaya bahasa kita, tapi mencoba untuk lebih fleksibel dan menyesuaikan dengan lawan bicara bisa membantu kita membangun rapport yang lebih baik.