5 Tanda Kamu dan Pasangan Sebenarnya Tidak Cocok dari Awal
data-sourcepos="3:1-3:432">harmonikita.com – Mencari pasangan hidup memang bukan perkara mudah. Kadang, di awal hubungan semua terasa indah dan sempurna, namun seiring berjalannya waktu, perbedaan mulai muncul dan terasa mengganjal. Bahkan, ada kalanya kita merasa bahwa sejak awal, kita dan pasangan memang tidak ditakdirkan untuk bersama. Artikel ini akan membahas 5 tanda kamu dan pasangan sebenarnya tidak cocok dari awal, agar kamu bisa lebih bijak dalam menjalani hubungan.
1. Komunikasi yang Tersendat: Lebih Banyak Diam daripada Bicara
Komunikasi adalah jantung dari setiap hubungan. Tanpa komunikasi yang baik, mustahil sebuah hubungan bisa berjalan harmonis. Salah satu tanda kamu dan pasangan sebenarnya tidak cocok dari awal adalah komunikasi yang tersendat. Bukan hanya sekadar jarang berbicara, tetapi juga kesulitan untuk saling memahami.
Pernahkah kamu merasa berbicara dengan tembok saat mencoba berkomunikasi dengan pasangan? Atau mungkin kamu merasa selalu salah bicara di matanya? Jika iya, ini bisa menjadi pertanda bahwa ada ketidakcocokan dalam cara berkomunikasi. Mungkin salah satu dari kalian lebih suka komunikasi langsung, sementara yang lain lebih nyaman dengan pesan teks. Atau mungkin ada perbedaan dalam gaya penyampaian, misalnya, satu orang cenderung blak-blakan, sementara yang lain lebih narsistik-ini-5-tandanya/">sensitif.
Ketidakcocokan dalam komunikasi ini bisa berakibat fatal bagi hubungan. Kesalahpahaman akan sering terjadi, dan pada akhirnya, kalian berdua akan merasa lelah dan frustasi. Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Social and Personal Relationships menunjukkan bahwa komunikasi yang buruk merupakan salah satu penyebab utama putusnya hubungan. Jadi, jika sejak awal komunikasi sudah terasa sulit, sebaiknya pertimbangkan kembali hubunganmu.
2. Perbedaan Nilai dan Tujuan Hidup: Jalan Kita Berbeda Arah
Selain komunikasi, perbedaan nilai dan tujuan hidup juga menjadi tanda kamu dan pasangan sebenarnya gak cocok dari awal. Di awal hubungan, mungkin perbedaan ini tidak terlalu terlihat, karena tertutup oleh rasa kasmaran. Namun, seiring berjalannya waktu, perbedaan ini akan semakin terasa dan berpotensi menimbulkan konflik.
Misalnya, kamu ingin fokus pada karir dan meraih kesuksesan, sementara pasanganmu lebih memilih untuk menikmati hidup dan bersantai. Atau mungkin kamu ingin segera menikah dan memiliki keluarga, sementara pasanganmu masih ingin bebas dan menikmati masa lajang. Perbedaan-perbedaan mendasar seperti ini sulit untuk disatukan, dan pada akhirnya, salah satu pihak akan merasa tidak dihargai atau dipaksa untuk mengubah diri.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pew Research Center menemukan bahwa pasangan dengan nilai dan tujuan hidup yang serupa cenderung lebih bahagia dan langgeng. Hal ini karena mereka memiliki visi yang sama tentang masa depan, dan bisa saling mendukung untuk mencapainya. Jadi, jika sejak awal kamu dan pasangan sudah memiliki perbedaan yang signifikan dalam nilai dan tujuan hidup, kemungkinan besar hubunganmu akan sulit untuk dipertahankan.
3. Ketidakmampuan untuk Saling Menerima: Selalu Ada yang Salah
Dalam sebuah hubungan yang sehat, kedua belah pihak harus bisa saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Namun, jika sejak awal kamu dan pasangan sudah sulit untuk saling menerima, ini bisa menjadi tanda kamu dan pasangan sebenarnya gak cocok dari awal.
Mungkin kamu selalu mengkritik cara berpakaian pasanganmu, atau pasanganmu selalu mengeluh tentang hobi yang kamu miliki. Atau mungkin ada hal-hal mendasar dalam diri masing-masing yang sulit untuk diterima, misalnya, perbedaan latar belakang keluarga atau perbedaan pandangan politik.
Ketidakmampuan untuk saling menerima ini akan menciptakan suasana yang tidak nyaman dalam hubungan. Kalian berdua akan merasa selalu dinilai dan dikritik, dan pada akhirnya, rasa cinta dan kasih sayang akan memudar.