Awas! 20 Tanda Temanmu Ternyata Toxic Friendship
13. Kritik yang Terus-Menerus
data-sourcepos="63:1-63:177">Kritik yang membangun memang penting untuk perkembangan diri. Namun, jika yang kamu terima hanyalah kritik yang terus-menerus dan merendahkan, ini adalah tanda toxic friendship.
14. Menyalahkan Orang Lain
Teman yang toxic selalu menyalahkan orang lain atas masalah mereka dan tidak pernah mau bertanggung jawab atas tindakan mereka sendiri.
15. Iri dan Dengki
Perasaan iri dan dengki dalam pertemanan bisa sangat merusak. Jika temanmu terlihat iri dengan pencapaianmu, ini bisa menjadi tanda masalah yang lebih dalam.
16. Mengabaikan Perasaanmu
Teman yang toxic tidak peduli dengan perasaanmu. Mereka mungkin mengabaikanmu saat kamu sedang sedih atau bahkan meremehkan masalah yang sedang kamu hadapi.
17. Membuatmu Merasa Rendah Diri
Setelah berinteraksi dengan temanmu, kamu selalu merasa rendah diri dan tidak berharga? Ini adalah tanda yang jelas bahwa ada sesuatu yang salah dalam pertemananmu.
18. Membanding-bandingkan Diri dengan Orang Lain
Teman yang toxic sering membanding-bandingkanmu dengan orang lain, membuatmu merasa tidak cukup baik.
19. Mengisolasi dari Teman Lain
Mereka mungkin mencoba mengisolasi kamu dari teman-temanmu yang lain, sehingga kamu hanya bergantung pada mereka.
20. Berbohong dan Menutupi Kebenaran
Kejujuran adalah fondasi penting dalam pertemanan. Jika temanmu sering berbohong atau menutupi kebenaran, ini merusak kepercayaan dan menandakan adanya masalah.
Apa yang Harus Dilakukan?
Setelah mengenali tanda-tanda toxic friendship, langkah selanjutnya adalah mengambil tindakan. Kamu bisa mencoba berbicara dengan temanmu secara terbuka dan jujur tentang perasaanmu. Namun, jika perilaku mereka tidak berubah atau bahkan semakin parah, mungkin saatnya untuk mempertimbangkan untuk mengakhiri pertemanan tersebut. Memang tidak mudah, tetapi memprioritaskan kesehatan mental dan emosionalmu adalah hal yang paling penting.
Pentingnya Batasan Diri
Membangun batasan diri yang sehat adalah kunci untuk mencegah terjadinya toxic friendship. Ketahui apa yang bisa kamu toleransi dan apa yang tidak. Jangan ragu untuk mengatakan “tidak” jika ada hal yang membuatmu tidak nyaman.
Jika kamu merasa kesulitan menghadapi situasi ini sendirian, jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang-orang terdekatmu, seperti keluarga, teman lain yang positif, atau bahkan profesional seperti psikolog.
Pertemanan seharusnya menjadi sumber kebahagiaan dan dukungan. Jika kamu merasa terjebak dalam toxic friendship, jangan ragu untuk mengambil tindakan. Kesehatan mental dan emosionalmu jauh lebih berharga. Ingatlah, kamu berhak mendapatkan pertemanan yang sehat dan positif.