Dia Datang Pas Butuh Doang? Ini Tandanya!
harmonikita.com – Pernahkah kamu merasa seseorang tiba-tiba menghubungi hanya ketika ada maunya? Fenomena ini tentu tidak asing dan seringkali membuat kita bertanya-tanya tentang ketulusan hubungan tersebut. Jika kamu sedang merasakannya, tenang, kamu tidak sendirian. Artikel ini akan membahas tanda-tanda seseorang yang hanya datang pas butuh saja.
Mengapa Fenomena “Datang Pas Butuh Doang” Terjadi?
Sebelum membahas tanda-tandanya, penting untuk memahami mengapa fenomena ini bisa terjadi. Ada berbagai alasan, mulai dari orang tersebut yang memang memiliki kecenderungan memanfaatkan orang lain, hingga situasi tertentu yang membuatnya terpaksa mencari bantuan. Namun, jika pola ini terus berulang, ada baiknya kamu mulai waspada.
Kenali 7 Tanda Seseorang Hanya Datang Saat Butuh
Lalu, bagaimana cara mengenali seseorang yang hanya datang saat butuh? Berikut adalah beberapa tanda yang bisa kamu perhatikan:
1. Kontak Intensif Hanya Saat Ada Maunya
Pernahkah kamu mengalami seseorang yang tiba-tiba sangat aktif menghubungi, entah itu lewat chat, telepon, atau media sosial, padahal sebelumnya jarang sekali berkomunikasi? Nah, ini bisa jadi salah satu tandanya. Biasanya, intensitas komunikasi ini akan menurun drastis setelah “keperluan” mereka terpenuhi. Kamu mungkin akan kembali merasa “asing” dan jarang mendengar kabar dari mereka.
2. Pembicaraan Selalu Berpusat pada Kebutuhan Mereka
Coba perhatikan setiap kali kalian berinteraksi. Apakah topik pembicaraan selalu berkutat pada masalah atau kebutuhan mereka? Mereka mungkin menceritakan kesulitan yang sedang dihadapi, proyek yang sedang dikerjakan, atau bantuan yang mereka butuhkan darimu. Jarang sekali mereka bertanya tentang kabarmu secara mendalam atau menunjukkan ketertarikan pada kehidupanmu. Seolah-olah, kamu hanya ada saat mereka membutuhkan “sesuatu”.
3. Menghilang Tanpa Kabar Saat Kamu Membutuhkan
Ini adalah tanda yang paling menyakitkan. Ketika kamu sedang dalam kesulitan atau membutuhkan bantuan, orang yang biasanya sangat aktif menghubungimu saat dia butuh, justru menghilang tanpa kabar. Alasannya bisa bermacam-macam, mulai dari “sibuk” hingga alasan yang tidak masuk akal lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan tersebut tidak berjalan dua arah dan hanya menguntungkan satu pihak.
4. Janji Manis yang Jarang Ditepati
Mereka mungkin seringkali memberikan janji-janji manis sebagai “balas budi” atau untuk membuatmu merasa dihargai setelah membantu mereka. Namun, seringkali janji-janji tersebut hanya tinggal janji dan tidak pernah terealisasi. Kamu mungkin sudah berkali-kali mendengar “Nanti aku traktir ya,” atau “Kapan-kapan kita hangout,” tapi kenyataannya, ajakan tersebut tidak pernah terwujud.
5. Kurangnya Empati dan Timbal Balik
Ketika kamu bercerita tentang masalahmu atau pencapaianmu, mereka mungkin tidak menunjukkan antusiasme atau empati yang tulus. Reaksi mereka cenderung datar atau bahkan mengalihkan pembicaraan kembali pada diri mereka sendiri. Ini menandakan bahwa mereka tidak benar-benar peduli dengan apa yang kamu rasakan atau alami, kecuali jika hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan mereka.
6. Hanya Muncul di Saat-Saat Sulit Mereka
Perhatikan kapan saja mereka menghubungimu. Apakah selalu di saat mereka sedang menghadapi masalah, butuh bantuan finansial, atau sedang mengejar target tertentu? Mereka jarang sekali menghubungimu hanya untuk sekadar menyapa, berbagi kabar baik, atau menghabiskan waktu bersama tanpa ada “agenda” tertentu. Kehadiran mereka dalam hidupmu terasa sangat situasional.