LDR Kamu Tidak Akan Bertahan Kalau Sudah Begini!
Prioritas yang Berubah Drastis: Kamu Bukan Lagi yang Utama
Dalam setiap hubungan yang sehat, kedua belah pihak merasa diprioritaskan. Tentu saja, setiap orang memiliki kesibukan dan tanggung jawab masing-masing. Namun, jika kamu merasa bahwa pasanganmu selalu menempatkan hal lain di atas kamu, bahkan untuk sekadar membalas pesan atau meluangkan waktu sebentar, ini bisa menjadi indikasi bahwa prioritasnya telah berubah.
Mungkin ada fase di mana salah satu pihak sedang sangat fokus pada karier atau pendidikan. Namun, jika ketidakseimbangan prioritas ini berlangsung terlalu lama dan kamu merasa diabaikan, wajar jika kamu merasa sakit hati dan mempertanyakan komitmen pasangan. Sebuah studi dalam Personal Relationships menyoroti pentingnya timbal balik dan perhatian dalam menjaga keintiman dalam hubungan jarak jauh. Jika kamu merasa selalu menjadi pihak yang mengalah dan berkorban, sementara pasanganmu terlihat tidak berusaha untuk menyeimbangkan, ini adalah tanda bahwa ada sesuatu yang tidak beres.
Pertengkaran yang Tidak Pernah Usai: Masalah yang Terpendam
Setiap hubungan pasti mengalami konflik, termasuk LDR. Namun, cara kalian mengatasi pertengkaran inilah yang membedakan hubungan yang sehat dengan yang tidak. Jika pertengkaran kecil terus berulang tanpa ada solusi yang ditemukan, atau bahkan masalah yang lebih besar cenderung diabaikan dan tidak pernah dibahas secara tuntas, ini bisa menjadi bom waktu yang siap meledak kapan saja. Sehingga salah satu penyebab LDR tidak akan bertahan jika ini terus terjadi.
Dalam LDR, menyelesaikan konflik mungkin terasa lebih sulit karena tidak adanya kontak fisik dan keterbatasan dalam membaca ekspresi wajah atau bahasa tubuh. Namun, menghindari konflik sama sekali bukanlah solusi. Justru, masalah yang terpendam bisa semakin membesar dan merusak rasa percaya serta keintiman. Cobalah untuk berkomunikasi secara terbuka dan jujur tentang apa yang kalian rasakan, dan cari solusi bersama. Jika pertengkaran terus menerus terjadi tanpa ada penyelesaian, mungkin ada masalah mendasar yang tidak bisa lagi diabaikan.
Perasaan Kesepian yang Tak Tertahankan: Jarak yang Semakin Melebar
Salah satu tantangan terbesar dalam LDR adalah rasa kesepian. Meskipun kalian saling mencintai, tidak bisa bertemu secara fisik kapan pun kamu mau bisa menimbulkan perasaan hampa dan sendiri. Jika rasa kesepian ini semakin intens dan kamu merasa tidak lagi terhubung secara emosional dengan pasanganmu, ini bisa menjadi pertanda bahwa jarak fisik mulai menciptakan jarak emosional yang lebih besar.
Penting untuk diingat bahwa rasa kesepian dalam LDR adalah hal yang wajar. Namun, jika perasaan ini mendominasi dan membuatmu merasa tidak bahagia dalam hubungan, kamu perlu mengevaluasi kembali. Apakah ada upaya dari kalian berdua untuk mengatasi rasa kesepian ini? Apakah kalian masih memiliki kegiatan atau minat yang sama yang bisa dilakukan secara virtual? Jika rasa kesepian terus menghantui dan tidak ada solusi yang ditemukan, mungkin LDR ini sudah tidak lagi memberikan kebahagiaan yang kamu butuhkan.
Tidak Ada Upaya untuk Bertemu Secara Langsung
Meskipun teknologi memungkinkan kita untuk tetap terhubung secara virtual, tidak ada yang bisa menggantikan kehangatan sentuhan dan kehadiran fisik. Jika kalian sudah menjalin LDR dalam waktu yang cukup lama namun tidak ada upaya yang signifikan dari kedua belah pihak untuk bertemu secara langsung, ini bisa menjadi pertanyaan besar tentang komitmen kalian.
Tentu saja, ada berbagai alasan mengapa pertemuan tatap muka mungkin sulit dilakukan, seperti masalah biaya, waktu, atau izin. Namun, jika tidak ada pembicaraan atau perencanaan sama sekali mengenai kapan dan bagaimana kalian bisa bertemu, ini bisa mengindikasikan kurangnya keseriusan dalam hubungan. Pertemuan fisik adalah momen penting untuk memperkuat ikatan emosional dan mengingatkan kalian mengapa kalian memilih untuk menjalani hubungan ini. Jika hal ini terus ditunda tanpa alasan yang jelas, LDR kalian mungkin akan terasa semakin hampa dan tidak memiliki tujuan yang konkret.