7 Tanda Dia Tidak Siap Berkomitmen, Wanita Wajib Tahu!
|

7 Tanda Dia Tidak Siap Berkomitmen, Wanita Wajib Tahu!

3. Masih Menjaga “Opsi Terbuka”, Terlihat dari Interaksi Sosialnya

Di era digital ini, menjaga “opsi terbuka” seringkali mudah terlihat dari aktivitas di media sosial atau cara dia berinteraksi dengan orang lain, terutama lawan jenis. Apakah dia masih sering terlihat aktif di aplikasi kencan, meskipun sudah dekat denganmu? Apakah dia seringkali terlalu genit atau memberikan perhatian berlebih pada orang lain di depanmu atau di media sosial?

Seseorang yang siap berkomitmen akan secara alami memfokuskan energinya padamu. Mereka tidak lagi merasa perlu untuk “mengeksplorasi” pilihan lain atau menjaga jalur komunikasi dengan orang-orang yang berpotensi menjadi pasangan kencan.

Tentu, berinteraksi dengan teman-teman lawan jenis adalah normal, tapi ada batas antara pertemanan sehat dan perilaku yang menunjukkan bahwa dia masih berburu atau setidaknya, tidak merasa sepenuhnya puas dan berkomitmen padamu.

Memergoki dia masih aktif di dating app atau melihat pola interaksi yang terlalu akrab dengan banyak orang lain bisa sangat melukai. Ini mengirimkan pesan yang jelas: dia belum menganggapmu sebagai satu-satunya, atau setidaknya, belum siap untuk menjadikanmu prioritas eksklusif dalam hal romantis.

Baca Juga :  Toxic Ego, Kenali Tandanya Sebelum Menghancurkan Hubungan dan Diri Sendiri

Keinginan untuk selalu memiliki “rencana cadangan” atau terus mencari yang “lebih baik” adalah indikator kuat bahwa dia belum siap untuk mengunci komitmen dengan satu orang. Ini bukan salahmu; ini cerminan dari ketidak siapannya untuk menetap.

4. Kamu Belum Diperkenalkan ke Lingkaran Dekatnya (Keluarga & Teman Inti)

Salah satu langkah penting dalam menuju komitmen adalah integrasi. Seseorang yang serius ingin kamu menjadi bagian dari dunianya, dan itu termasuk memperkenalkanmu kepada orang-orang terpenting dalam hidupnya: keluarga dekat dan teman-teman intinya. Ini adalah cara dia menunjukkan bahwa dia bangga padamu dan ingin kamu mengenal sisi lain dari dirinya, serta mendapatkan “restu” sosial dari orang-orang yang pendapatnya penting baginya.

Jika hubunganmu sudah berjalan cukup lama (beberapa bulan atau bahkan lebih lama, tergantung usia dan situasi), tapi dia selalu punya alasan untuk menunda atau menghindari pertemuanmu dengan keluarganya atau teman-teman terdekatnya, ini bisa menjadi tanda merah.

Baca Juga :  Cinta Instan, Mungkinkah Cinta Sejati Dibangun Cepat?

Alasan-alasan seperti “Keluargaku sibuk banget,” “Temenku agak aneh, kamu pasti nggak cocok,” atau sekadar terus mengulur janji untuk mempertemukanmu bisa mengindikasikan bahwa dia belum siap untuk membuat hubunganmu “resmi” di hadapan orang-orang penting dalam hidupnya.

Ada pengecualian, tentu saja. Mungkin ada dinamika keluarga yang rumit, atau teman-teman yang tinggal jauh. Namun, jika penundaan itu terasa disengaja dan tanpa penjelasan yang masuk akal, atau jika dia malah terlihat menyembunyikan hubunganmu dari lingkaran sosial utamanya, itu adalah pertanda bahwa dia belum melihat hubungan ini sebagai sesuatu yang permanen dan layak untuk diintegrasikan ke dalam semua aspek hidupnya.

5. Komunikasi Tidak Konsisten, Sering Tiba-Tiba Menghilang (Ghosting)

Apakah dia sering “menghilang” tanpa kabar selama beberapa waktu, lalu tiba-tiba kembali seolah tidak terjadi apa-apa? Pola komunikasi yang tidak konsisten, di mana kadang dia sangat perhatian dan responsif, lalu di waktu lain sulit dihubungi atau membalas pesan dengan sangat lambat (atau bahkan tidak sama sekali), sering disebut perilaku “hot and cold”. Ini adalah ciri khas seseorang yang belum siap untuk berkomitmen penuh.

Baca Juga :  Magnetisme Wanita Feminim, 7 Ciri yang Bikin Pria Bertekuk Lutut

Komitmen membutuhkan konsistensi. Konsistensi dalam perhatian, konsistensi dalam komunikasi, dan konsistensi dalam upaya membangun hubungan. Seseorang yang tidak siap berkomitmen mungkin hanya mendekat saat mereka merasa kesepian, butuh perhatian, atau tidak punya pilihan lain.

Begitu hidup mereka kembali ramai atau ada hal lain yang lebih menarik, kamu seolah terlupakan. Perilaku ghosting (menghilang tanpa penjelasan) adalah bentuk paling ekstrem dari ketidak konsistenan ini dan merupakan tanda peringatan yang sangat serius.

Hubungan yang sehat dibangun di atas komunikasi yang stabil dan dapat diandalkan. Kamu berhak mendapatkan seseorang yang menunjukkan kepeduliannya secara konsisten, bukan hanya saat mood mereka sedang baik atau saat mereka butuh sesuatu darimu. Ketidak konsistenan komunikasi ini menunjukkan bahwa kamu mungkin bukan prioritas utamanya, dan dia belum siap untuk menginvestasikan waktu dan energi secara teratur yang dibutuhkan oleh sebuah komitmen serius.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *