Sulit Punya Teman? Mungkin Lingkunganmu Alasannya
|

Sulit Punya Teman? Mungkin Lingkunganmu Alasannya

harmonikita.com – Pernahkah kamu merasa sulit punya teman yang benar-benar nyambung, yang ada saat suka dan duka, yang bikin kamu merasa diterima apa adanya? Rasanya seperti sedang berada di sebuah pesta ramai, tapi hati tetap terasa sepi. Kamu mungkin bertanya-tanya, “Apa yang salah dengan diriku? Kenapa orang lain mudah sekali punya banyak teman, sementara aku merasa sangat sulit?” Perasaan ini wajar kok, dan kamu tidak sendirian. Banyak dari kita, terutama di era digital ini, bergulat dengan kualitas pertemanan yang kita miliki.

Tapi tunggu dulu, sebelum buru-buru menyalahkan diri sendiri, coba kita lihat dari sudut pandang lain. Bagaimana jika masalahnya bukan sepenuhnya ada di dalam dirimu, melainkan pada “circle” atau lingkaran pertemanan yang selama ini kamu geluti? Ya, bisa jadi, akar dari rasa sulit punya teman itu adalah karena kamu berada di salah circle.

Lingkungan sosial kita punya peran yang sangat besar dalam membentuk siapa diri kita, bagaimana kita merasa, dan tentu saja, jenis hubungan yang kita miliki. Berteman itu seperti menanam pohon. Kalau kamu menanam di tanah yang gersang dengan cuaca ekstrem, akan sulit bagi pohon itu untuk tumbuh subur. Sama halnya dengan pertemanan. Jika kamu berada di lingkungan yang tidak mendukung, tidak memahami, atau bahkan toxic, maka akan sulit sekali untuk menumbuhkan benih pertemanan yang tulus dan bermakna.

Baca Juga :  Kenapa Menyimpan Rahasia Bisa Membunuhmu Secara Perlahan?

Artikel ini bukan untuk menggurui, tapi lebih seperti ajakan untuk ngobrol santai dan merefleksikan bareng. Mari kita telusuri lebih dalam, kenapa “salah circle” bisa jadi penyebab utama di balik rasa sulit punya teman, dan yang terpenting, bagaimana kita bisa menemukan atau membangun lingkungan pertemanan yang lebih sehat dan sesuai untuk kita.

Mengapa Rasanya Sulit Sekali Punya Tem teman?

Sebelum kita membahas ‘circle’, mari kita validasi dulu perasaan sulit punya teman itu sendiri. Ada banyak alasan internal yang sering membuat kita merasa begitu: rasa malu yang berlebihan, takut ditolak, pengalaman buruk di masa lalu yang bikin trauma, merasa tidak cukup baik, atau mungkin kamu merasa introvert dan energi cepat terkuras di keramaian. Semua itu valid kok.

Baca Juga :  7 Kunci Hidup Tenang yang Harus Kamu Simpan Rapat-Rapat

Namun, seringkali, faktor eksternal juga memainkan peran besar. Gaya hidup yang serba cepat, tuntutan pekerjaan atau kuliah, pindah kota, atau bahkan sekadar kesibukan masing-masing, bisa membuat kita kehilangan koneksi dengan teman lama dan kesulitan membangun yang baru. Era media sosial juga punya andil. Kita melihat ‘teman’ dalam jumlah besar di layar, tapi kedalaman interaksinya seringkali sangat dangkal, menciptakan ilusi pertemanan yang sebenarnya tidak ada. Ini bisa menambah rasa kesepian di tengah keramaian digital.

Tapi, fokus kita sekarang adalah bagaimana lingkungan kita bisa jadi penghalang utama. Lingkungan pertemanan itu bukan cuma soal siapa saja orangnya, tapi juga dinamika di dalamnya, nilai-nilai yang dianut bersama (baik eksplisit maupun implisit), dan bagaimana interaksi di antara kalian.

Baca Juga :  Mengapa Karya-Karya Ini Disebut Masterpiece?

Apa Sih yang Dimaksud ‘Salah Circle’?

Istilah “salah circle” mungkin terdengar menghakimi, tapi sebenarnya maksudnya lebih ke arah ketidakcocokan antara siapa kamu dan lingkungan sosialmu. Bayangkan ini: kamu adalah benih bunga matahari yang butuh sinar matahari penuh dan tanah yang subur. Jika kamu berada di tempat yang teduh total dan tanahnya asam, kamu tidak akan bisa berkembang optimal, kan? Begitu juga dengan pertemanan.

“Salah circle” itu bukan berarti orang-orang di dalamnya adalah orang jahat (walaupun kadang ada juga yang toxic, tapi kita akan bahas itu nanti). Lebih sering, itu berarti mereka adalah orang-orang baik, tapi mereka tidak sesuai dengan kebutuhanmu akan pertemanan yang sehat saat ini.

Ciri-ciri ‘salah circle’ itu bisa bermacam-macam, tapi intinya adalah ketika interaksi di dalamnya justru membuatmu merasa:

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *