Mengenali 7 Manipulasi Tersembunyi di Awal Hubungan
6. Future Faking: Janji-Janji Kosong Masa Depan
Di awal hubungan, membicarakan masa depan memang wajar dan bahkan menyenangkan. Namun, waspadalah jika pasanganmu terus-menerus mengumbar janji-janji indah tentang masa depan kalian bersama—pernikahan, rumah impian, anak-anak—tanpa adanya tindakan nyata atau komitmen yang jelas di masa kini.
Future faking adalah taktik untuk membuatmu tetap bertahan dalam hubungan dan terus berharap, meskipun kenyataannya hubungan tersebut tidak berkembang atau bahkan merugikanmu. Janji-janji ini menjadi semacam “umpan” untuk mempertahankan kendali atas dirimu.
7. Triangulation: Melibatkan Pihak Ketiga untuk Menciptakan Drama
Triangulation terjadi ketika pasanganmu melibatkan orang lain—mantan pacar, teman, atau bahkan orang asing—dalam dinamika hubungan kalian. Mereka mungkin menceritakan tentang betapa banyak orang yang tertarik pada mereka untuk membuatmu merasa cemburu dan insecure, atau membandingkanmu dengan orang lain.
Tujuannya adalah untuk menciptakan persaingan, mengalihkan perhatian dari masalah sebenarnya dalam hubungan, dan mempertahankan kekuasaan. Kamu mungkin akan merasa perlu untuk terus berusaha lebih keras demi mendapatkan validasi mereka.
Membangun hubungan yang sehat membutuhkan kejujuran, rasa hormat, dan komunikasi yang terbuka dari kedua belah pihak. Jika kamu mulai merasakan adanya pola-pola manipulasi halus seperti yang disebutkan di atas, penting untuk mempercayai instingmu dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi diri.
Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional jika kamu merasa terjebak dalam situasi yang tidak sehat. Ingatlah, kamu berhak mendapatkan hubungan yang didasari oleh cinta dan rasa saling menghargai yang tulus. Mengenali tanda-tanda manipulasi sejak dini adalah langkah awal untuk memastikan kamu tidak terjebak dalam hubungan yang merugikan.
Menurut penelitian dari National Domestic Violence Hotline di Amerika Serikat, manipulasi emosional adalah bentuk kekerasan yang seringkali mendahului kekerasan fisik dalam hubungan yang abusif.
Sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal “Violence and Victims” menemukan bahwa taktik manipulasi seperti gaslighting dan isolasi secara signifikan meningkatkan risiko terjadinya kekerasan fisik.
Selain itu, survei daring yang dilakukan oleh One Love Foundation pada tahun 2023 menunjukkan bahwa 81% responden berusia 18-24 tahun pernah mengalami atau menyaksikan perilaku manipulatif dalam hubungan romantis.
Data ini menggarisbawahi betapa pentingnya kesadaran akan tanda-tanda manipulasi sejak dini, terutama di kalangan generasi muda yang aktif dalam membangun hubungan.