Red Flags yang Harus Kamu Waspadai Sebelum Pacaran Lagi!

Red Flags yang Harus Kamu Waspadai Sebelum Pacaran Lagi!

harmonikita.com – Memulai lembaran baru setelah putus cinta memang menggoda, namun sebelum kamu benar-benar membuka hati untuk seseorang yang baru, ada baiknya kamu lebih dulu mengenali potensi “red flags” atau tanda bahaya dalam hubungan. Mengenali tujuh hal penting ini bisa membantumu terhindar dari luka yang mungkin terulang dan membangun hubungan yang lebih sehat dan bahagia.

Masa setelah putus cinta seringkali terasa seperti badai yang baru saja mereda. Keinginan untuk kembali merasakan kehangatan dan kebersamaan adalah hal yang wajar. Namun, terburu-buru melabuhkan hati pada dermaga yang salah bisa berakibat pada karamnya kapal emosi untuk yang kedua kali. Oleh karena itu, penting untuk berhati-hati dan lebih peka terhadap sinyal-sinyal yang mungkin mengindikasikan adanya masalah di kemudian hari. Mari kita telaah tujuh “red flags” yang patut kamu waspadai sebelum memutuskan untuk menjalin hubungan baru pasca berpisah.

Baca Juga :  Sebelum Terjebak Cinta yang Salah, 7 Hal Lebih Penting dari Sekadar Mengejar Laki-laki

1. Belum Sepenuhnya “Move On” dari Mantan

Salah satu fondasi penting dalam membangun hubungan yang sehat adalah kemerdekaan emosional dari masa lalu. Jika kamu masih sering membandingkan pasangan baru dengan mantan, masih menyimpan amarah atau kekecewaan yang mendalam, atau bahkan diam-diam berharap untuk balikan, ini adalah lampu merah yang sangat jelas. Membawa “beban” emosional dari hubungan sebelumnya hanya akan membebani hubungan yang sedang kamu coba bangun.

Menurut sebuah studi dalam Journal of Social and Personal Relationships, individu yang belum sepenuhnya pulih dari putus cinta cenderung memiliki kualitas hubungan yang lebih rendah di hubungan berikutnya. Mereka mungkin lebih sensitif, defensif, atau bahkan tidak mampu memberikan komitmen yang utuh. Sebelum melangkah lebih jauh, jujurlah pada diri sendiri. Apakah kamu benar-benar siap membuka lembaran baru, ataukah kamu hanya mencari pelarian atau validasi dari orang lain?

Baca Juga :  Pacar Terlalu Humoris Bikin Sengsara? Ini Faktanya!

2. Terlalu Cepat dan Intens

Awal hubungan yang terasa seperti rollercoaster mungkin tampak romantis dan mendebarkan, namun seringkali menyembunyikan potensi masalah di kemudian hari. Jika seseorang terlalu cepat mengungkapkan cinta, ingin menghabiskan setiap detik bersamamu, atau bahkan sudah membicarakan masa depan yang serius dalam waktu singkat, berhati-hatilah. Intensitas yang berlebihan di awal hubungan bisa menjadi tanda love bombing, sebuah taktik manipulasi di mana seseorang berusaha mendapatkan kendali dengan memberikan perhatian dan kasih sayang yang berlebihan.

Psikolog Dr. Ramani Durvasula dalam bukunya “Don’t You Know Who I Am?” menjelaskan bahwa love bombing seringkali menjadi ciri kepribadian narsistik. Orang yang melakukan ini cenderung ingin mengidealisasikan pasangannya di awal, namun kemudian akan menunjukkan sisi aslinya yang manipulatif dan mengontrol. Hubungan yang sehat membutuhkan waktu untuk berkembang secara organik, dengan kedua belah pihak saling mengenal secara bertahap.

Baca Juga :  Menghadapi Orang Tua yang Kurang Menghargai Kita

3. Riwayat Hubungan yang Bermasalah

Meskipun masa lalu bukanlah jaminan masa depan, melihat pola dalam riwayat hubungan seseorang bisa memberikan gambaran penting. Jika seseorang memiliki banyak mantan dengan cerita yang serupa tentang perpisahan yang buruk, drama, atau perselingkuhan, ada kemungkinan pola ini akan terulang. Tentu saja, setiap orang berhak atas kesempatan kedua, namun penting untuk menggali lebih dalam dan memahami alasan di balik riwayat tersebut.

Tanyakan pada diri sendiri, apakah kamu melihat adanya pola yang mengkhawatirkan? Apakah orang ini mampu bertanggung jawab atas peran mereka dalam hubungan sebelumnya? Apakah mereka menunjukkan tanda-tanda telah belajar dari kesalahan masa lalu? Mengabaikan riwayat hubungan yang bermasalah sama dengan mengabaikan rambu-rambu peringatan di jalan tol.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *