10 Kebiasaan Aneh yang Bikin Susah Dapat Kerja di Era Digital

10 Kebiasaan Aneh yang Bikin Susah Dapat Kerja di Era Digital

data-sourcepos="3:1-3:445">harmonikita.com – Di era digital yang serba cepat ini, mencari pekerjaan bisa dibilang gampang-gampang susah. Informasi lowongan kerja bertebaran di internet, tapi kenapa ya, kok masih banyak yang kesulitan mendapatkan pekerjaan impian? Bisa jadi, ada beberapa kebiasaan di luar nalar yang tanpa sadar menghambat proses pencarian kerja kita. Artikel ini akan membahas 10 kebiasaan tersebut dan memberikan solusi agar kita bisa lebih sukses di pasar kerja digital.

1. Meremehkan Profil Online

Di era digital, profil online seperti LinkedIn, JobStreet, atau bahkan akun media-sosial-yang-membuktikan-diam-adalah-pilihan-terbaik/">media sosial profesional kita adalah representasi diri kita di dunia maya. Banyak yang menganggap sepele hal ini, padahal rekruter seringkali mengintip profil kandidat sebelum memutuskan untuk memanggil wawancara.

Mengapa ini penting? Bayangkan profil online kita seperti etalase toko. Jika etalase berantakan dan tidak menarik, siapa yang mau mampir? Profil yang lengkap, profesional, dan up-to-date akan memberikan kesan pertama yang baik bagi rekruter.

Baca Juga :  Cara Berpakaian Tepat untuk Wawancara Kerja di Semua Bidang Industri

Solusinya: Luangkan waktu untuk merapikan profil online. Gunakan foto profesional, tulis ringkasan diri yang menarik, dan cantumkan pengalaman serta keterampilan yang relevan. Jangan lupa untuk memperbarui profil secara berkala.

2. Terlalu Pasif dalam Mencari Informasi

Banyak pencari kerja hanya mengandalkan job portal atau menunggu informasi dari teman. Padahal, ada banyak cara lain untuk mencari informasi lowongan kerja, seperti mengikuti akun media sosial perusahaan incaran, bergabung dengan komunitas profesional online, atau menghadiri webinar dan event online terkait karir.

Mengapa ini penting? Dengan aktif mencari informasi, kita bisa mendapatkan informasi lowongan kerja lebih awal, bahkan sebelum dipublikasikan secara umum. Kita juga bisa memperluas jaringan dan mendapatkan insight dari para profesional di bidang yang kita minati.

Solusinya: Jadilah proaktif. Manfaatkan media sosial, ikuti etika-digital-6-kebiasaan-online-yang-bikin-kamu-kelihatan-kurang-beradab/">komunitas online, dan hadiri event virtual. Jangan ragu untuk menghubungi orang-orang yang bekerja di perusahaan impian untuk sekadar bertanya informasi atau mencari mentor.

Baca Juga :  5 Sinyal Tersembunyi Kamu Sudah Tidak Cocok dengan Pekerjaan

3. Tidak Memperhatikan Skill yang Dibutuhkan di Era Digital

Pasar kerja di era digital terus berubah. Skill yang dibutuhkan pun semakin spesifik dan dinamis. Sayangnya, banyak pencari kerja yang kurang update dengan perkembangan ini dan masih berfokus pada skill yang sudah usang.

Mengapa ini penting? Perusahaan saat ini mencari kandidat yang memiliki skill relevan dengan kebutuhan industri, seperti data analysis, digital marketing, content creation, cybersecurity, dan sebagainya. Jika kita tidak memiliki skill ini, peluang kita untuk dilirik akan semakin kecil.

Solusinya: Identifikasi skill yang sedang dibutuhkan di industri yang kita minati. Ikuti kursus online, pelatihan, atau workshop untuk meningkatkan skill tersebut. Jangan lupa untuk mencantumkan skill ini di profil dan resume kita. Berdasarkan data dari World Digital Competitiveness 2021, daya saing digital Indonesia masih berada di peringkat 53 dari 64 negara, menandakan bahwa talenta digital masih sangat dibutuhkan.

Baca Juga :  Berpikir Positif Bikin Karir Melejit, Ini Buktinya

4. Kurang Mempersiapkan Diri untuk Wawancara Online

Wawancara online semakin umum di era digital. Namun, banyak pencari kerja yang kurang mempersiapkan diri untuk format wawancara ini. Mereka seringkali mengabaikan faktor teknis, seperti koneksi internet yang stabil, pencahayaan yang baik, atau latar belakang yang rapi.

Mengapa ini penting? Kesalahan teknis saat wawancara online bisa memberikan kesan yang buruk bagi rekruter. Hal ini menunjukkan bahwa kita kurang profesional dan kurang memperhatikan detail.

Solusinya: Pastikan koneksi internet stabil, gunakan perangkat yang memadai, cari tempat yang tenang dan minim gangguan, serta perhatikan penampilan dan latar belakang saat wawancara online. Latihan wawancara online juga penting untuk membiasakan diri dengan format ini.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *