Kantor Jadi Toxic Gara-Gara Kamu?

Kantor Jadi Toxic Gara-Gara Kamu?

harmonikita.com – Pernahkah kamu berpikir, ‘Kok rasanya di kantor agak kurang nyaman ya?’ Mungkin saja, kebiasaan sepele di kantor yang kita anggap biasa justru tanpa sadar mengganggu rekan kerja di sekitar kita. Ya, hal-hal kecil yang mungkin tidak sengaja kita lakukan sehari-hari, bisa jadi ‘kerikil’ kecil yang menghambat kelancaran kerja tim atau bahkan merusak mood orang di sebelah kita. Padahal, niat kita mungkin baik atau sekadar reflek belaka.

Memahami etika dan membangun lingkungan kerja yang positif adalah kunci produktivitas dan kolaborasi yang harmonis. Seringkali, kita fokus pada tugas-tugas besar atau target perusahaan, tapi lupa bahwa interaksi harian dan kebiasaan pribadi punya dampak signifikan pada dinamika tim. Artikel ini bukan untuk menghakimi, tapi lebih mengajak kita semua untuk sedikit lebih peka dan introspeksi diri. Siapa tahu, satu atau dua poin di bawah ini ternyata pernah (atau masih) kita lakukan tanpa sadar. Yuk, kita bedah satu per satu.

Baca Juga :  Nada Bicara Membongkar Karakter Aslimu? Ini Kata Ahli!

Ketukan Jari dan Bunyi Lain yang Mengusik Konsentrasi

Kita semua punya cara unik untuk mengekspresikan konsentrasi atau kegelisahan. Ada yang mengetuk-ngetuk pulpen, menggoyangkan kaki tiada henti, atau bahkan mengetik di keyboard dengan suara yang… uhm, agak powerful. Di ruang kerja terbuka atau kubikel yang berdekatan, suara-suara kecil ini bisa jadi noise yang mengganggu konsentrasi orang lain yang sedang berusaha fokus pada pekerjaan mereka. Bayangkan sedang deadline dan harus membaca dokumen penting, lalu di sebelah ada irama drum jari yang tak berkesudahan. Rasanya pasti kurang nyaman, kan? Kebiasaan ini mungkin terasa sepele bagimu, tapi bagi rekan kerja yang sensitif terhadap suara, ini bisa jadi sumber stres minor yang konstan sepanjang hari.

Invasi Aroma: Makan Siang dan Parfum yang Bikin Pusing

Jam makan siang adalah momen yang ditunggu-tunggu. Tapi, bagaimana jika menu makan siangmu punya aroma yang sangat kuat? Nasi goreng terasi, ikan asin, atau bahkan sambal dengan aroma yang menusuk hidung bisa menyebar dengan cepat di ruang kantor. Sama halnya dengan parfum atau cologne yang disemprotkan terlalu banyak. Apa yang bagimu wangi dan menyegarkan, bisa jadi terlalu menyengat atau bahkan memicu alergi bagi rekan kerja lainnya. Ruang kantor adalah ruang bersama dengan berbagai tingkat sensitivitas. Menghargai indra penciuman orang lain sama pentingnya dengan menghargai pendengaran mereka.

Baca Juga :  Diam dalam Pernikahan? Ini Bahaya yang Harus Kamu Tahu!

Meja Kerja yang Seperti Kapal Pecah: Lebih dari Sekadar Berantakan

Setiap orang punya tingkat kerapian yang berbeda. Mungkin kamu adalah tipe kreatif yang ‘rapi’ dengan caranya sendiri. Tapi, meja kerja yang dipenuhi tumpukan kertas, bungkus makanan kosong, remah-remah, atau peralatan kerja yang berserakan tidak hanya menciptakan kesan jorok, tapi juga bisa mengganggu secara visual bagi orang di sekitarnya. Dalam beberapa kasus, meja yang sangat berantakan bahkan bisa mengundang serangga kecil yang tentu saja tidak diinginkan di lingkungan kantor. Menjaga kebersihan dan kerapian area kerjamu adalah bentuk penghargaan terhadap ruang bersama dan juga menciptakan lingkungan yang lebih menyenangkan untuk semua orang.

Baca Juga :  Sukses, 10 Langkah Jitu Membangun Hubungan Profesional

Telepon Pribadi Bervolume Tinggi: Bukan Sekadar Ngobrol

Di era digital ini, komunikasi pribadi lewat telepon atau video call sudah jadi hal biasa. Namun, melakukan panggilan pribadi dengan suara yang keras, penuh drama, atau membahas topik yang sangat personal di area kerja terbuka itu sangat mengganggu. Selain memecah fokus orang lain, ini juga melanggar privasi mereka yang terpaksa mendengar percakapanmu. Mencari tempat yang lebih privat untuk panggilan penting atau menjaga volume suara agar tidak bocor ke mana-mana adalah cara sederhana untuk menunjukkan profesionalisme dan menghargai ruang kerja bersama.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *