Kebiasaan Kecil yang Bisa Membuat Suami Merasa Tersisih dalam Pernikahan (www.freepik.com)
harmonikita.com – Dalam hubungan pernikahan, komunikasi adalah kunci utama. Namun, ada kalanya kita tanpa sadar melakukan kebiasaan kecil yang bisa membuat pasangan merasa tidak diperhatikan atau bahkan tersisih. Mungkin kita merasa apa yang kita lakukan adalah hal yang biasa, tetapi bagi suami, ini bisa menjadi pemicu perasaan tidak dihargai. Artikel ini akan membahas kebiasaan-kebiasaan kecil yang seringkali membuat suami merasa tersisih dan bagaimana cara kita bisa menghindarinya untuk menjaga keharmonisan hubungan.
1. Kurangnya Waktu Berkualitas Bersama
Banyak istri yang terjebak dalam rutinitas sehari-hari, seperti pekerjaan rumah, pekerjaan kantor, atau bahkan fokus pada media sosial. Ketika pasangan mulai sibuk dengan aktivitas masing-masing, waktu berkualitas bersama seringkali terabaikan. Suami yang merasa kurang mendapatkan perhatian akan merasa tersisih, terutama jika mereka merasa istri lebih memilih aktivitas lain daripada menghabiskan waktu berdua.
Melakukan hal sederhana, seperti berbicara setelah pulang kerja atau meluangkan waktu untuk nonton film bersama, bisa sangat membantu menjaga kedekatan emosional. Ini adalah waktu yang tidak terikat pada tugas atau kewajiban, namun lebih pada kebersamaan yang membawa kebahagiaan.
2. Tidak Mendengarkan dengan Penuh Perhatian
Bagi sebagian besar pria, berbicara dengan pasangannya adalah cara untuk membagikan perasaan atau masalah. Namun, jika saat dia berbicara kita terlalu sibuk dengan ponsel atau pekerjaan, dia bisa merasa bahwa kita tidak peduli dengan apa yang dia katakan. Bahkan mendengarkan dengan perhatian penuh bisa menjadi bentuk penghargaan yang besar bagi suami.
Penting untuk mematikan ponsel atau menaruhnya jauh-jauh saat berbicara. Jangan hanya mendengar, tetapi tunjukkan bahwa kita benar-benar memahami perasaannya. Ini adalah bentuk empati yang sangat dibutuhkan dalam setiap hubungan.
3. Mengabaikan Apresiasi terhadap Usahanya
Salah satu cara untuk membuat suami merasa dihargai adalah dengan mengungkapkan apresiasi atas usaha-usahanya, baik besar maupun kecil. Kadang kita terlalu fokus pada apa yang tidak berjalan sesuai keinginan kita dan lupa mengapresiasi apa yang telah dia lakukan. Ini bisa membuatnya merasa tidak dihargai dan akhirnya merasa tersisih dalam hubungan.
Mengucapkan terima kasih atau memberikan pujian atas usaha dan pencapaiannya, baik di rumah maupun di luar rumah, bisa menjadi dorongan yang sangat berarti. Menghargai pasangan adalah bentuk saling mendukung yang memperkuat hubungan.
4. Membandingkan dengan Orang Lain
Membandingkan suami dengan orang lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat merusak rasa percaya dirinya dan perasaan dihargainya. Ungkapan seperti “Kenapa kamu tidak seperti teman-temanku yang selalu membantu di rumah?” atau “Lihat deh, suami orang lain bisa gini, kok kamu enggak?” bisa membuatnya merasa tersisih dan tidak diinginkan.
Setiap orang memiliki keunikan dan cara mereka sendiri dalam mencintai pasangannya. Alih-alih membandingkan, lebih baik fokus pada kekuatan dan kelebihan yang dimiliki suami. Ini akan menciptakan rasa saling menghargai dan memperkuat hubungan kalian.
5. Kurangnya Sentuhan Fisik
Sentuhan fisik adalah salah satu cara untuk menjaga kedekatan dalam hubungan. Terkadang, karena kesibukan atau kelelahan, kita melupakan pentingnya pelukan, ciuman, atau sekadar berpegangan tangan. Sentuhan ini memiliki dampak besar pada ikatan emosional pasangan. Tanpa itu, suami bisa merasa tidak diinginkan atau tersisih.
Luangkan waktu untuk menunjukkan kasih sayang melalui sentuhan fisik. Tindakan ini bisa mengurangi ketegangan dan mempererat hubungan kalian secara emosional dan fisik.
6. Terlalu Banyak Fokus pada Anak atau Keluarga Lain
Memang, anak-anak dan keluarga besar adalah bagian penting dalam hidup, tetapi terlalu banyak fokus pada mereka bisa membuat suami merasa terabaikan. Sebagai pasangan, sangat penting untuk menciptakan keseimbangan antara perhatian kepada anak dan perhatian kepada suami.
Melakukan aktivitas bersama sebagai keluarga, tetapi juga menjaga waktu khusus untuk berdua sebagai pasangan adalah hal yang penting untuk menciptakan keharmonisan dalam hubungan. Jangan biarkan peran sebagai orang tua atau anggota keluarga lain menghalangi peran kita sebagai pasangan yang saling mendukung.
7. Tidak Membicarakan Masalah dengan Terbuka
Ketika ada masalah, seringkali kita lebih memilih untuk diam atau menahan perasaan, berharap masalah akan selesai dengan sendirinya. Namun, diam saja seringkali menambah jarak dalam hubungan. Suami yang merasa tidak bisa berbicara atau menyampaikan perasaannya akan merasa terisolasi, dan lama kelamaan, bisa merasa tersisih.
Penting untuk menciptakan komunikasi yang terbuka dalam hubungan. Setiap masalah harus dibicarakan dengan jujur dan terbuka. Dengan demikian, pasangan dapat merasa lebih dihargai dan terlibat dalam pemecahan masalah bersama.
8. Menyembunyikan Emosi atau Perasaan
Kadang kita merasa bahwa menunjukkan emosi atau perasaan bisa membuat pasangan khawatir atau merasa terbebani. Padahal, menunjukkan perasaan atau emosi bisa mempererat hubungan dan membantu suami untuk lebih memahami kita. Ketika kita menyembunyikan perasaan, suami bisa merasa bahwa ada sesuatu yang salah dan merasa tidak diberi kesempatan untuk mendukung kita.
Cobalah untuk lebih terbuka dengan perasaan kita, baik itu saat bahagia, sedih, atau stres. Ini akan memungkinkan pasangan untuk lebih merasa terlibat dalam hidup kita dan membangun kedekatan emosional yang lebih kuat.
9. Mengabaikan Peran sebagai Teman Terdekat
Selain menjadi pasangan hidup, suami juga harus menjadi teman dekat yang bisa saling berbagi suka dan duka. Terlalu banyak fokus pada peran sebagai orang tua atau pekerja dapat mengabaikan peran ini. Suami yang merasa tidak bisa menjadi teman dekat bagi istrinya akan merasa kesepian dalam hubungan, meskipun secara fisik tetap ada.
Jadikan suami sebagai teman terbaik yang bisa diajak berbicara, berbagi hobi, atau sekadar bercanda. Kehadiran ini akan membuat suami merasa lebih dekat dengan kita.
10. Tidak Menyempatkan Diri untuk Menyatakan Cinta
Kebiasaan kecil lainnya yang sering terabaikan adalah ungkapan cinta. Mungkin sudah banyak waktu yang kita habiskan bersama, tetapi tidak sering mengungkapkan perasaan itu. Suami yang merasa bahwa ungkapan cinta sudah mulai hilang bisa merasa terabaikan dan tersisih.
Mengucapkan “Aku cinta kamu” atau melakukan tindakan kecil yang menunjukkan perasaan tersebut, seperti meninggalkan catatan manis atau mengirim pesan singkat, bisa mempererat ikatan kalian.
Kebiasaan kecil yang kita anggap remeh bisa memiliki dampak besar pada perasaan pasangan, termasuk membuat suami merasa tersisih. Dengan menjaga keseimbangan antara perhatian terhadap pasangan, mendengarkan dengan sepenuh hati, mengapresiasi usaha mereka, dan menjaga komunikasi yang terbuka, kita bisa memperkuat hubungan dan memastikan suami merasa dihargai. Ingat, pernikahan bukan hanya tentang berbagi tugas atau tanggung jawab, tetapi juga tentang menjaga hubungan yang saling mendukung, mencintai, dan menghargai.
