Asperger vs Autisme, Apa Bedanya? Panduan Lengkap untuk Orang Tua

Asperger vs Autisme, Apa Bedanya? Panduan Lengkap untuk Orang Tua

data-sourcepos="5:1-5:476">harmonikita.com – Asperger dan autisme, dua istilah yang mungkin seringkali terdengar bersamaan, namun tahukah Anda bahwa keduanya memiliki perbedaan yang signifikan? Dalam dunia yang semakin kompleks ini, pemahaman mengenai spektrum autisme menjadi semakin penting. Dulu, Asperger dan autisme dianggap sebagai dua kondisi yang berbeda. Namun, kini, pandangan telah berubah. Mari kita telaah lebih dalam perbedaan antara Asperger dan autisme, khususnya dalam mengenali gejalanya sejak dini.

Memahami Spektrum Autisme: Dulu Asperger, Kini?

Dahulu, istilah “Sindrom Asperger” digunakan untuk menggambarkan individu dengan karakteristik autisme tertentu, tetapi dengan kemampuan bahasa dan kognitif yang relatif lebih baik. Namun, dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan diagnosis, terutama dengan diperkenalkannya DSM-5 (Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, edisi ke-5), Sindrom Asperger tidak lagi menjadi diagnosis terpisah. Sebaliknya, kini keduanya berada dalam payung besar yang disebut Gangguan Spektrum Autisme (GSA) atau Autism Spectrum Disorder (ASD).

Baca Juga :  Tips Ampuh! Hubungan Awet Meski Beda Usia Pasangan Jauh

Perubahan ini bukan berarti menghilangkan esensi perbedaan yang pernah ada. Justru, pemahaman spektrum autisme yang lebih luas mengakui bahwa gejala dan karakteristik autisme sangat beragam, dan setiap individu berada dalam spektrum yang unik. Jadi, meskipun istilah Asperger tidak lagi digunakan sebagai diagnosis resmi, karakteristik yang dulunya diasosiasikan dengan Asperger tetap relevan dan penting untuk dipahami.

Karakteristik Utama yang Dahulu Dikenal sebagai Asperger

Individu yang dulunya didiagnosis dengan Asperger seringkali menunjukkan ciri-ciri yang khas, terutama dalam interaksi sosial dan pola perilaku yang terbatas dan berulang. Namun, penting untuk diingat, mereka tidak mengalami keterlambatan signifikan dalam perkembangan bahasa atau kognitif. Berikut beberapa karakteristik utama yang dulu diasosiasikan dengan Asperger:

  1. Kesulitan dalam Interaksi Sosial: Ini adalah ciri sentral. Individu mungkin kesulitan memahami isyarat sosial non-verbal seperti ekspresi wajah, bahasa tubuh, atau nada bicara. Mereka mungkin juga kesulitan memulai atau mempertahankan percakapan, memahami lelucon atau sarkasme, dan membangun pertemanan yang timbal balik. Namun, berbeda dengan beberapa bentuk autisme lainnya, mereka mungkin memiliki keinginan untuk berinteraksi sosial, meskipun seringkali caranya dianggap “canggung” atau tidak sesuai norma sosial.

  2. Pola Perilaku, Minat, dan Aktivitas yang Terbatas dan Berulang: Individu mungkin memiliki minat yang sangat mendalam pada topik tertentu, terkadang obsesif. Minat ini bisa sangat spesifik dan tidak biasa. Mereka juga mungkin menunjukkan perilaku berulang, seperti gerakan tubuh tertentu (stereotip), terpaku pada rutinitas, atau sangat sensitif terhadap perubahan dalam lingkungan.

  3. Kemampuan Bahasa dan Kognitif yang Relatif Baik: Ini adalah salah satu pembeda utama dari diagnosis autisme “klasik” di masa lalu. Individu yang dulunya didiagnosis Asperger umumnya memiliki kemampuan bahasa yang berkembang sesuai usia, bahkan terkadang kosakata mereka sangat kaya. Dalam hal kognitif, mereka juga seringkali memiliki kecerdasan rata-rata atau di atas rata-rata. Namun, ini tidak berarti tidak ada tantangan. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam memahami bahasa secara pragmatis, yaitu bagaimana bahasa digunakan dalam konteks sosial.

  4. Sensitivitas Sensori: Seperti banyak individu dalam spektrum autisme, mereka mungkin memiliki sensitivitas yang tidak biasa terhadap rangsangan sensorik seperti suara keras, cahaya terang, tekstur tertentu, atau bau yang kuat. Sensitivitas ini bisa berupa hipersensitivitas (terlalu sensitif) atau hiposensitivitas (kurang sensitif).

Baca Juga :  Pola Asuh Sukses: 12 Tanda Anak Anda Berperilaku Baik!

Memahami Autisme dalam Spektrum yang Lebih Luas

Ketika kita berbicara tentang autisme saat ini, kita berbicara tentang spektrum yang luas dan beragam. Setiap individu dengan autisme adalah unik, dan gejala serta tingkat keparahan dapat bervariasi secara signifikan. Dalam konteks spektrum ini, penting untuk memahami bahwa karakteristik yang dulunya disebut Asperger kini dianggap sebagai bagian dari spektrum autisme yang lebih “ringan” atau “berfungsi tinggi”.

Berikut adalah gambaran umum mengenai karakteristik autisme dalam spektrum yang lebih luas:

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *