Sering Begadang? Mungkin Bukan Salahmu, Tapi Kebiasaan Ini!

Sering Begadang? Mungkin Bukan Salahmu, Tapi Kebiasaan Ini!

harmonikita.com – Begadang sudah jadi semacam “budaya” bagi sebagian besar dari kita, terutama di kalangan anak muda atau mereka yang punya jadwal padat. Rasanya kok ya susah banget memejamkan mata di jam seharusnya, dan berakhir terjaga sampai larut, bahkan sampai dini hari. Kalau kamu sering mengalami ini, lalu merasa bersalah atau menganggap dirimu pribadi yang “malas” bangun pagi, hold on. Mungkin ini bukan sepenuhnya salahmu, tapi lebih karena kebiasaan yang terakumulasi tanpa sadar.

Kita hidup di era di mana informasi mudah diakses 24/7, hiburan tak pernah padam, dan tekanan (baik dari pekerjaan/kuliah maupun sosial) seolah tak ada habisnya. Semua faktor eksternal ini bisa banget memengaruhi pola tidur kita. Ditambah lagi, kebiasaan sehari-hari yang terlihat sepele, ternyata punya dampak domino yang besar terhadap kemampuan kita untuk mendapatkan tidur berkualitas. Artikel ini akan mengupas tuntas kebiasaan apa saja yang diam-diam “meracuni” jam tidur kita, kenapa sulit lepas dari lingkaran setan begadang, dan bagaimana kita bisa mulai memperbaikinya tanpa harus merasa bersalah.

Baca Juga :  ADHD Bukan Cuma Anak-Anak, Kenali Gejala Tersembunyi pada Dewasa

Kenapa Rasanya Sulit Banget Tidur Cepat?

Banyak dari kita menganggap enteng tidur. Ah, tidur kan cuma istirahat. Padahal, tidur adalah kebutuhan biologis fundamental, sama pentingnya dengan makan atau minum. Saat kita tidur, tubuh kita melakukan “pemeliharaan” besar-besaran: memperbaiki sel, mengonsolidasi memori, melepaskan hormon penting, dan membersihkan “sampah” metabolik dari otak.

Ketika kita sering begadang, apalagi sampai kurang tidur kronis, semua proses penting ini terganggu. Dampaknya bukan cuma ngantuk di siang hari, tapi juga ke konsentrasi menurun, mood gampang naik turun, rentan sakit, sampai masalah kesehatan jangka panjang yang lebih serius. Jadi, memahami mengapa kita sulit tidur cepat itu langkah pertama untuk bisa mengatasinya. Dan seringkali, akar masalahnya ada pada kebiasaan yang kita jalani sehari-hari.

Membedah Kebiasaan Penyebab Begadang (Yang Mungkin Kamu Lakukan)

Mari kita jujur pada diri sendiri. Begadang itu jarang sekali terjadi begitu saja tanpa sebab. Ada serangkaian kebiasaan, besar maupun kecil, yang menuntun kita ke sana. Yuk, kita bedah satu per satu kebiasaan umum yang sering jadi kambing hitam:

Baca Juga :  Burnout Mengintai Orang Tua dan Pekerja, Kenali Gejalanya

1. Layar Gadget dan Cahaya Biru Sebelum Tidur

Ini adalah salah satu pelaku utama di era digital. Siapa sih yang nggak tergoda scrolling media sosial, nonton YouTube atau Netflix, atau bahkan balas chat pekerjaan/kuliah di kasur sebelum tidur? Layar smartphone, tablet, laptop, bahkan TV, memancarkan cahaya biru (blue light). Cahaya ini punya efek menipu otak kita, membuatnya berpikir bahwa hari masih terang.

Paparan cahaya biru ini menghambat produksi melatonin, hormon yang memberi sinyal pada tubuh kita bahwa sudah waktunya untuk tidur. Akibatnya, otak kita tetap “terjaga” dan merasa alert, meskipun tubuh sudah lelah. Jadi, meskipun mata sudah 5 watt, otak masih sibuk mencerna informasi dari layar, membuat proses transisi ke mode tidur jadi terhambat. Kebiasaan ini bukan cuma bikin susah tidur, tapi juga mengurangi kualitas tidur itu sendiri.

Baca Juga :  Bukan Bikin Kaya, Ternyata Hidup Hemat ini Malah Bikin Makin Menderita!

2. Jadwal Tidur yang Berantakan Seperti Roller Coaster

Tubuh kita punya jam internal alami yang disebut ritme sirkadian. Jam ini mengatur kapan kita merasa ngantuk dan kapan kita merasa bangun. Ritme sirkadian ini suka banget dengan rutinitas dan konsistensi. Masalahnya, banyak dari kita punya jadwal tidur yang sangat tidak konsisten.

Misalnya, hari kerja tidur jam 11 malam, bangun jam 6 pagi. Hari libur, tidur jam 2 pagi, bangun jam 10 atau 11 siang. Perubahan jadwal yang drastis ini seperti jet lag mini bagi tubuh kita setiap minggunya. Ritme sirkadian jadi bingung, tidak tahu kapan seharusnya melepaskan melatonin dan kapan harus membuat kita merasa bangun. Akibatnya, di malam hari kerja berikutnya, tubuh masih merasa seperti sedang “jet lag” dan susah untuk kembali ke jadwal tidur yang seharusnya. Termasuk juga kebiasaan tidur siang terlalu lama atau terlalu sore bisa mengganggu jam tidur malam.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *