Stres? Mungkin Ini yang Diam-diam Kamu Lakukan Tiap Hari!
harmonikita.com – Siapa di antara kita yang tidak pernah merasakan tekanan dalam hidup? Rasanya seperti teman setia yang kadang datang tanpa diundang. Tapi, tahukah kamu, seringkali tanpa sadar kita sendiri lho yang justru memicu datangnya si “teman” bernama stres ini. Kebiasaan-kebiasaan kecil yang mungkin terlihat sepele, justru diam-diam menumpuk dan menjadi bom waktu. Yuk, kita intip beberapa kebiasaan sehari-hari yang tanpa kita sadari bisa jadi biang keladinya!
Terlalu Asyik dengan Layar Sebelum Tidur
Coba deh jujur, berapa menit sebelum memejamkan mata, kamu masih aktif menggulir linimasa media sosial atau menonton video? Cahaya biru dari layar gawai kesayanganmu ternyata bukan hanya mengganggu kualitas tidur, tapi juga bisa meningkatkan level stres. Paparan cahaya ini menekan produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur. Alhasil, tidur jadi tidak nyenyak, badan terasa lelah, dan pikiran pun mudah tegang keesokan harinya. Kurang tidur kronis? Jangan heran kalau stres jadi langganan!
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan gawai sebelum tidur secara signifikan berkorelasi dengan peningkatan gejala depresi dan kecemasan, yang notabene adalah “saudara kembar” dari stres. Cobalah untuk membuat ritual relaksasi sebelum tidur, seperti membaca buku fisik, mendengarkan musik yang menenangkan, atau melakukan peregangan ringan. Berikan jeda minimal satu jam antara layar dan waktu tidurmu. Percayalah, tubuh dan pikiranmu akan berterima kasih.
Kebiasaan Menunda-nunda Pekerjaan
“Ah, nanti saja deh.” Kalimat sakti ini mungkin sering terucap. Padahal, menunda-nunda pekerjaan atau tugas, yang sering kita sebut prokrastinasi, justru bisa menjadi sumber stres yang besar. Awalnya mungkin terasa menyenangkan karena bisa menghindari tugas yang tidak disukai. Namun, semakin mendekati tenggat waktu, tekanan akan semakin meningkat. Rasa bersalah, cemas tidak bisa menyelesaikan tepat waktu, hingga kualitas pekerjaan yang menurun, semuanya berkontribusi pada stres yang tidak perlu.
Bayangkan tumpukan pekerjaan yang terus bertambah setiap harinya. Pikiranmu akan terus dibayangi oleh daftar tugas yang belum selesai, bahkan saat kamu sedang mencoba beristirahat. Menurut sebuah studi psikologi, prokrastinasi tidak hanya meningkatkan tingkat stres, tetapi juga dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, seperti sakit kepala dan gangguan pencernaan. Coba deh mulai dengan memecah tugas besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola. Berikan penghargaan kecil pada diri sendiri setiap kali berhasil menyelesaikan satu bagian. Langkah kecil tapi konsisten akan jauh lebih baik daripada menunda semuanya hingga menumpuk.
Melewatkan Sarapan atau Makan Tidak Teratur
Sarapan sering dianggap remeh, padahal ini adalah “bahan bakar” penting untuk memulai hari. Melewatkan sarapan atau makan tidak teratur dapat menyebabkan kadar gula darah menjadi tidak stabil. Ketika gula darah rendah, tubuh akan melepaskan hormon stres seperti kortisol dan adrenalin. Akibatnya, kamu bisa merasa mudah marah, sulit fokus, dan tentu saja, lebih rentan terhadap stres.
Selain itu, pola makan yang tidak teratur juga dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk menjaga kesehatan mental. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang rutin sarapan cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah dan suasana hati yang lebih baik. Usahakan untuk selalu menyempatkan diri sarapan dengan makanan yang bergizi seimbang, mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan serat. Jangan lupakan juga pentingnya makan siang dan malam tepat waktu. Tubuh yang ternutrisi dengan baik akan lebih kuat menghadapi tekanan.