Boreout: Ketika Kerja Jadi Mematikan Semangat

Boreout: Ketika Kerja Jadi Mematikan Semangat

harmonikita.com – Pernahkah kamu merasa hari-hari di kantor terasa begitu panjang dan melelahkan, bukan karena beban kerja yang menumpuk, melainkan karena justru sebaliknya? Kamu duduk di depan komputer, tugas-tugas terasa monoton dan tidak menantang, bahkan mungkin kamu sudah menyelesaikan semuanya jauh lebih cepat dari waktu yang ditentukan. Jika iya, bisa jadi kamu sedang mengalami boreout, sebuah kondisi psikologis yang sayangnya sering kali luput dari perhatian.

Mengenal Lebih Dalam Fenomena Boreout

Istilah boreout pertama kali diperkenalkan oleh dua psikolog Swiss, Peter Werder dan Philippe Rothlin, dalam buku mereka yang berjudul “Boreout! Overcoming Workplace Demotivation.” Mereka mendefinisikan boreout sebagai kondisi kejenuhan kronis di tempat kerja yang disebabkan oleh kurangnya tantangan, minat, dan makna dalam pekerjaan. Berbeda dengan burnout yang muncul akibat tekanan dan beban kerja berlebih, boreout justru hadir karena ketiadaan stimulasi yang cukup.

Baca Juga :  Kenapa Pria Dewasa Enggan Bersosialisasi? Ini Penyebabnya!

Mungkin kamu berpikir, “Enak dong kalau kerjaan santai?” Namun, kenyataannya, boreout bisa berdampak negatif yang signifikan pada kesehatan mental dan fisik seseorang. Rasa bosan yang terus-menerus dapat memicu stres, kecemasan, depresi, hingga masalah kesehatan fisik seperti sakit kepala dan gangguan pencernaan. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Health Psychology menunjukkan bahwa kurangnya keterlibatan kerja berkorelasi dengan tingkat stres yang lebih tinggi dan kesejahteraan psikologis yang lebih rendah.

Apa Saja Gejala-Gejala Boreout?

Mengenali gejala boreout penting agar kamu bisa mengambil langkah-langkah yang tepat. Beberapa tanda umum yang mungkin kamu rasakan antara lain:

Merasa Bosan dan Tidak Tertarik

Ini adalah inti dari boreout. Kamu merasa pekerjaanmu tidak menarik, monoton, dan tidak memberikan stimulasi intelektual yang cukup. Bahkan, kamu mungkin merasa enggan untuk memulai pekerjaan karena sudah tahu apa yang akan terjadi: lagi-lagi hal yang sama.

Baca Juga :  5 Mitos Narsistik yang Membelenggu Anak

Kurangnya Tantangan dalam Pekerjaan

Tugas-tugas yang kamu kerjakan terasa terlalu mudah dan tidak membutuhkan kemampuan atau kreativitasmu yang sebenarnya. Kamu merasa potensi dirimu tidak dimanfaatkan dengan baik.

Merasa Tidak Termotivasi dan Lesu

Semangat untuk bekerja hilang. Kamu merasa sulit untuk fokus dan seringkali menunda-nunda pekerjaan, meskipun sebenarnya pekerjaan itu tidak banyak. Rasa lesu ini bukan hanya fisik, tapi juga mental.

Sikap Sinis dan Negatif Terhadap Pekerjaan

Kamu mulai mempertanyakan nilai dan tujuan dari pekerjaanmu. Perasaan frustrasi dan tidak puas bisa memunculkan sikap sinis terhadap rekan kerja, perusahaan, bahkan karier secara keseluruhan.

Perasaan Bersalah dan Tidak Berguna

Meskipun pekerjaanmu tidak banyak, kamu mungkin merasa bersalah karena tidak produktif atau merasa tidak memberikan kontribusi yang berarti bagi perusahaan. Perasaan ini bisa semakin memperburuk kondisi mentalmu.

Baca Juga :  Cara Sederhana Meningkatkan Kesehatan Mental Tanpa Keluar Rumah

Menutupi Kebosanan

Ironisnya, orang yang mengalami boreout seringkali berusaha menutupi kebosanan mereka di tempat kerja. Mereka mungkin terlihat sibuk atau membuat-buat kesibukan agar tidak dicap malas atau tidak kompeten. Hal ini tentu saja menguras energi dan menambah tekanan psikologis.

Mengapa Boreout Bisa Terjadi?

Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami boreout di tempat kerja. Beberapa di antaranya adalah:

Pekerjaan yang Monoton dan Repetitif

Tugas-tugas yang selalu sama dan tidak memberikan ruang untuk inovasi atau pembelajaran baru bisa sangat membosankan dalam jangka panjang.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *