Sering Dikira Narsis? Mungkin 5 Kebiasaan ini Tanda Kecemasan Sosial!

Sering Dikira Narsis? Mungkin 5 Kebiasaan ini Tanda Kecemasan Sosial!

Sulit Menerima Pujian: Bukan Merendah untuk Dipuji, Tapi Ketidakpercayaan Diri

Ketika mendapatkan pujian, respons orang dengan kecemasan sosial seringkali justru merendahkan diri atau menolak pujian tersebut. Misalnya, ketika dipuji atas presentasi yang bagus, mereka mungkin menjawab, “Ah, ini kebetulan saja kok,” atau “Masih banyak yang perlu diperbaiki.” Orang lain mungkin menganggap ini sebagai bentuk humblebragging atau merendah untuk mendapatkan pujian lebih.

Padahal, kesulitan menerima pujian ini berakar pada rasa tidak percaya diri yang mendalam. Mereka mungkin merasa tidak layak mendapatkan pujian tersebut dan takut jika pujian itu tidak tulus atau hanya basa-basi. Selain itu, menerima pujian berarti menjadi pusat perhatian, yang justru menjadi sumber kecemasan bagi mereka.

Sebuah artikel dalam Journal of Anxiety Disorders menjelaskan bahwa individu dengan kecemasan sosial seringkali memiliki citra diri yang negatif dan meragukan kemampuan mereka. Akibatnya, mereka merasa tidak nyaman dan sulit mempercayai pujian yang diberikan orang lain. Jadi, menolak pujian bukan berarti mencari perhatian lebih, tapi justru menunjukkan betapa rapuhnya rasa percaya diri mereka.

Baca Juga :  Jerat Digital: Bahaya Tersembunyi di Balik Kecanduan Game

Terlihat Canggung dalam Interaksi: Bukan Angkuh, Tapi Gugup Takut Salah

Dalam percakapan atau interaksi sosial, orang dengan kecemasan sosial mungkin terlihat kaku, gugup, atau bahkan salah tingkah. Mereka mungkin menghindari kontak mata, berbicara dengan suara pelan, atau memberikan jawaban yang singkat dan tidak jelas. Orang lain mungkin menafsirkan ini sebagai sikap angkuh atau tidak tertarik untuk berinteraksi.

Padahal, kecanggungan ini adalah manifestasi dari rasa cemas yang melumpuhkan. Pikiran mereka dipenuhi dengan kekhawatiran tentang apa yang harus dikatakan, bagaimana cara merespons, dan takut melakukan kesalahan yang akan membuat mereka terlihat bodoh atau aneh. Kegugupan ini membuat mereka sulit untuk bersikap santai dan alami dalam interaksi sosial.

Baca Juga :  Emofilia, Mudah Jatuh Cinta atau Terlalu Mudah Terbawa Perasaan?

Menurut American Psychiatric Association, salah satu kriteria diagnosis gangguan kecemasan sosial adalah adanya ketakutan atau kecemasan yang signifikan terhadap satu atau lebih situasi sosial di mana individu tersebut terpapar pada kemungkinan pengamatan oleh orang lain. Ketakutan ini seringkali menyebabkan perilaku canggung dan menghindar dalam interaksi sosial. Jadi, kecanggungan yang kamu lihat mungkin bukan kesombongan, melainkan perjuangan internal melawan rasa cemas yang besar.

Melihat Lebih Dalam: Empati adalah Kunci

Mungkin setelah membaca ini, kamu mulai menyadari bahwa beberapa kebiasaan yang selama ini kamu anggap sebagai narsisme atau kesombongan pada diri sendiri atau orang lain, ternyata bisa jadi merupakan tanda-tanda kecemasan sosial. Penting untuk diingat bahwa apa yang tampak di luar seringkali berbeda dengan apa yang dirasakan di dalam.

Baca Juga :  Kunci Kesehatan: Dimulai dari Jiwa, Bukan Tubuh

Mengembangkan empati dan mencoba melihat dari sudut pandang orang lain adalah langkah penting untuk memahami kompleksitas perilaku manusia. Alih-alih langsung menghakimi, cobalah untuk lebih peka terhadap kemungkinan adanya perjuangan internal yang sedang dihadapi seseorang.

Jika kamu atau orang yang kamu kenal mengalami beberapa kebiasaan di atas dan merasa sangat terganggu oleh kecemasan sosial, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Terapis atau psikolog dapat membantu mengidentifikasi akar masalah dan memberikan strategi yang efektif untuk mengatasi kecemasan sosial.

Ingatlah, di balik topeng “narsis” atau “sombong,” mungkin ada hati yang sedang berjuang melawan rasa takut dan ketidaknyamanan dalam berinteraksi dengan dunia sosial. Mari kita belajar untuk melihat lebih dalam dan mengulurkan tangan dengan pengertian dan dukungan.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *