60 Tahun? Saatnya Jadi Egois dan Ini Pantas Banget!
harmonikita.com – Memasuki usia kepala enam seringkali diwarnai dengan berbagai refleksi. Mungkin selama ini kita terbiasa mendahulukan kepentingan orang lain: keluarga, pekerjaan, bahkan lingkungan sekitar. Namun, tahukah kamu? Di usia yang istimewa ini, saatnya untuk sedikit “egois” dan fokus pada diri sendiri adalah hal yang bukan hanya wajar, tapi juga pantas banget!
Setelah puluhan tahun mencurahkan energi untuk banyak hal, kini saatnya memprioritaskan kebahagiaan dan kesejahteraan diri. Bukan berarti mengabaikan orang lain sepenuhnya, lho. Lebih tepatnya, ini adalah momen untuk menyeimbangkan kembali prioritas dan memberi ruang lebih besar untuk apa yang benar-benar membuat hati kita bersemi.
Mengapa “Egois” di Usia 60 Bukan Hal yang Tabu?
Mungkin kata “egois” terdengar kurang mengenakkan. Namun, dalam konteks ini, mari kita definisikan ulang. “Egois” yang kita maksud adalah mengutamakan kebutuhan diri sendiri demi kesehatan fisik, mental, dan emosional. Ini bukan tentang ketidakpedulian, melainkan tentang mengenali bahwa untuk bisa terus memberikan yang terbaik bagi orang lain (jika memang masih menjadi prioritas), kita perlu memastikan diri kita dalam kondisi yang prima terlebih dahulu.
Coba kita lihat beberapa alasannya:
1. Investasi Terbaik untuk Kesehatan Jangka Panjang
Di usia 60, tubuh kita telah melalui banyak hal. Berbagai tantangan dan aktivitas mungkin telah meninggalkan jejaknya. Sekarang adalah waktu yang tepat untuk memberikan perhatian ekstra pada kesehatan. Ini bisa berupa:
- Prioritaskan tidur yang berkualitas: Penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur yang baik sangat penting untuk fungsi kognitif dan kesehatan fisik, terutama di usia senja. Usahakan tidur 7-8 jam setiap malam.
- Aktif bergerak: Jangan biarkan tubuh kaku. Lakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan kemampuan, seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga. Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan bahwa orang dewasa berusia 65 tahun ke atas yang aktif secara fisik memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit kronis seperti penyakit jantung, stroke, diabetes tipe 2, demensia, dan beberapa jenis kanker.
- Konsumsi makanan bergizi: Perhatikan asupan makanan. Pilih makanan yang kaya nutrisi, serat, dan rendah lemak jenuh. Studi menunjukkan bahwa pola makan sehat berkontribusi signifikan terhadap kualitas hidup di usia lanjut.
- Rutin periksa kesehatan: Jangan tunda pemeriksaan kesehatan rutin. Deteksi dini berbagai penyakit dapat meningkatkan peluang kesembuhan dan kualitas hidup.
Dengan berinvestasi pada kesehatan diri sendiri, kita tidak hanya memperpanjang usia harapan hidup yang sehat (healthy life expectancy), tetapi juga meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Kita jadi lebih bersemangat untuk menikmati hari-hari yang ada.
2. Mengejar Impian yang Tertunda
Mungkin selama ini banyak impian yang terpaksa kita kesampingkan karena berbagai tanggung jawab. Nah, usia 60 adalah waktu yang tepat untuk menghidupkan kembali mimpi-mimpi tersebut.
- Mempelajari hal baru: Selalu ingin belajar bahasa asing? Atau mungkin mendalami seni lukis? Sekaranglah saatnya! Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas mental yang menantang dapat membantu menjaga fungsi kognitif dan mencegah penurunan daya ingat.
- Melakukan hobi yang disukai: Apakah dulu kita punya hobi yang terbengkalai? Menjahit, berkebun, bermain musik, atau menulis? Luangkan waktu untuk hal-hal yang membuat kita bahagia dan merasa hidup.
- Traveling: Jika kondisi fisik memungkinkan, mengapa tidak mewujudkan impian untuk mengunjungi tempat-tempat baru? Pengalaman traveling dapat memberikan perspektif baru dan meningkatkan kebahagiaan. Data dari berbagai survei menunjukkan bahwa traveling, terutama di usia senja, berkorelasi positif dengan peningkatan kesejahteraan emosional.
Mengejar impian bukan hanya tentang mencapai tujuan, tetapi juga tentang menikmati prosesnya dan merasakan kepuasan pribadi.