Self-Care Nggak Butuh Spa, Cukup Akal Sehat!

Self-Care Nggak Butuh Spa, Cukup Akal Sehat!

harmonikita.com – Self-care seringkali digambarkan sebagai aktivitas mewah seperti pergi ke spa, liburan mahal, atau membeli barang-barang branded. Gambaran ini, yang begitu gencar di media sosial dan iklan, seringkali membuat kita merasa bahwa self-care adalah sesuatu yang sulit dijangkau, butuh biaya besar, atau hanya sekadar tren sementara bagi mereka yang punya privilege. Padahal, esensi dari self-care jauh lebih sederhana, lebih mendasar, dan yang paling penting, bisa diakses oleh siapa saja, kapan saja. Intinya? Self-care itu sebenarnya cuma butuh akal sehat. Ya, akal sehat dalam merawat diri sendiri.

Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, di mana kita terus-menerus merasa dituntut untuk produktif, selalu on, dan membandingkan diri dengan standar yang seringkali nggak realistis, penting banget untuk kembali ke dasar. Self-care bukanlah kemewahan, melainkan kebutuhan fundamental untuk menjaga kesehatan fisik dan mental kita. Mengabaikannya bisa berujung pada burnout, stres kronis, bahkan masalah kesehatan yang lebih serius. Jadi, kalau self-care bukan melulu soal spa atau barang mewah, lantas apa dong?

Baca Juga :  Orang Lelah Jangan Diberi Motivasi, Istirahat Adalah Jawaban

Kenapa Kita Sering Salah Paham Soal Self-Care?

Budaya populer punya andil besar dalam membentuk persepsi kita tentang self-care. Iklan menampilkan produk-produk relaksasi mahal, influencer memamerkan liburan mewah sebagai bentuk “me time”, dan narasi yang dibangun seringkali menghubungkan self-care dengan konsumsi. Akibatnya, banyak dari kita yang akhirnya berpikir, “Ah, self-care itu buat orang kaya,” atau “Nggak ada waktu dan uang buat self-care kayak gitu.” Padahal, definisi sebenarnya dari self-care jauh melampaui itu.

Menurut berbagai sumber kesehatan mental, self-care adalah tindakan proaktif yang kita ambil untuk menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional diri kita sendiri. Ini tentang mengenali kebutuhan tubuh dan pikiran kita, dan mengambil langkah-langkah untuk memenuhi kebutuhan tersebut, sebelum kita mencapai titik jenuh atau sakit. Ini bukan tentang memperbaiki diri atau menjadi versi yang lebih baik dari diri sendiri dalam semalam, tapi tentang menjaga fondasi diri agar tetap kokoh dalam menghadapi tantangan hidup. Inilah kenapa akal sehat berperan besar. Akal sehat bilang, kalau kamu capek, istirahat. Kalau kamu lapar, makan. Kalau kamu stres, cari cara untuk rileks. Sesederhana itu, kan?

Baca Juga :  Pasangan Tanpa Drama: 8 Rahasia Cinta yang Langgeng!

Akal Sehat Versi Self-Care: Apa Saja Itu?

Mari bedah “akal sehat” yang dimaksud dalam konteks self-care. Ini bukan daftar yang kaku, melainkan prinsip-prinsip dasar yang seringkali kita abaikan saking sibuknya.

Istirahat yang Cukup: Fondasi yang Terlupakan

Di era begadang demi deadline atau maraton series, tidur seringkali jadi prioritas terakhir. Padahal, tidur adalah salah satu bentuk self-care paling fundamental. Saat kita tidur, tubuh memperbaiki sel, otak memproses informasi, dan hormon diseimbangkan. Kurang tidur kronis bukan cuma bikin ngantuk dan susah fokus, tapi juga meningkatkan risiko stres, cemas, bahkan masalah kesehatan fisik seperti penyakit jantung dan diabetes. Akal sehat bilang: kalau kamu lelah, matikan gadge-t, buat suasana nyaman, dan tidurlah yang cukup. Ini bukan malas, ini investasi kesehatan jangka panjang.

Baca Juga :  Toxic Tapi Halus, Cara Kamu Menyakiti Orang Tanpa Sadar

Memberi Tubuh Bahan Bakar yang Tepat

Ini bukan soal diet ketat atau pantangan ekstrem, tapi tentang memberi tubuh nutrisi yang dibutuhkan. Makan teratur, memilih makanan yang baik untuk energi dan kesehatan, serta minum air yang cukup adalah bentuk self-care yang sering diremehkan. Melewatkan makan atau terus-menerus mengonsumsi makanan instan mungkin terasa praktis, tapi dampaknya ke suasana hati, tingkat energi, dan kesehatan jangka panjang itu nyata. Akal sehat mengingatkan: tubuhmu butuh bahan bakar berkualitas untuk berfungsi optimal.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *