7 Kebiasaan Aneh Para Sultan Bikin Heran
Pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, kok bisa ya ada orang yang kayaknya duitnya nggak habis-habis? Sementara kita banting tulang dari pagi sampai malam, kok ya gitu-gitu aja? Tenang, kamu nggak sendirian! Banyak dari kita, yang termasuk dalam kelas menengah, seringkali dibuat penasaran dengan gaya hidup dan kebiasaan finansial mereka yang berada di level “sultan”. Ada jurang perbedaan yang kadang bikin kita garuk-garuk kepala, mikir, “Apa sih rahasia mereka?” Nah, kali ini kita bakal mengupas tuntas 7 kebiasaan “aneh” para kaya raya yang mungkin nggak pernah terpikirkan oleh kita, tapi justru jadi kunci kekayaan mereka. Siap untuk sedikit tercengang dan mungkin, terinspirasi? Yuk, kita mulai!
1. Bukan Sekadar Menabung, Tapi Investasi yang “Gila-Gilaan”
Kebanyakan dari kita diajarkan untuk menyisihkan sebagian penghasilan untuk ditabung. Itu bagus, kok! Tapi, buat para “sultan”, menabung itu baru langkah awal. Mereka nggak cuma menyimpan uang di bank, tapi mereka “mempekerjakan” uang mereka untuk menghasilkan lebih banyak uang lagi lewat investasi. Investasinya pun nggak main-main. Mereka nggak cuma lirik deposito atau reksadana yang keuntungannya “segitu-gitu aja”. Mereka berani mengambil risiko yang terukur dengan berinvestasi di berbagai aset, mulai dari saham, properti, bisnis, bahkan sampai aset-aset yang mungkin terdengar asing di telinga kita.
Mereka punya pemahaman yang mendalam tentang bagaimana uang bekerja dan bagaimana cara membuatnya beranak-pinak. Mereka nggak takut untuk mengalokasikan sebagian besar kekayaan mereka ke instrumen investasi yang berpotensi memberikan keuntungan yang jauh lebih besar dalam jangka panjang. Kelas menengah seringkali lebih konservatif dan nyaman dengan instrumen investasi yang aman, meskipun hasilnya kecil. Padahal, dengan pemahaman dan strategi yang tepat, investasi yang lebih “berani” bisa jadi kunci mengakselerasi pertumbuhan kekayaan.
2. Jaringan Itu Segalanya: Membangun Relasi Super Erat
Coba deh perhatikan, orang-orang kaya itu biasanya punya lingkaran pertemanan yang “wah”. Mereka nggak cuma bergaul dengan teman-teman lama atau rekan kerja biasa. Mereka aktif membangun jaringan dengan orang-orang yang punya visi yang sama, punya pengaruh, atau bahkan lebih sukses dari mereka. Bagi mereka, jaringan itu bukan cuma soal having fun bareng, tapi juga soal peluang. Peluang bisnis, peluang investasi, bahkan peluang untuk belajar dan berkembang.
Mereka nggak ragu untuk menghadiri acara-acara eksklusif, bergabung dengan komunitas-komunitas tertentu, atau bahkan sengaja mendekati orang-orang yang mereka kagumi. Mereka tahu betul bahwa koneksi yang tepat bisa membuka pintu-pintu yang nggak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Sementara itu, kelas menengah seringkali lebih fokus pada pekerjaan dan keluarga, dan mungkin kurang menyadari betapa pentingnya membangun dan memelihara jaringan yang luas dan berkualitas.
3. Belajar Nggak Ada Hentinya: Haus Ilmu dan Informasi
Jangan salah sangka, orang kaya itu nggak cuma ongkang-ongkang kaki menikmati kekayaan mereka. Justru sebaliknya, banyak dari mereka adalah pembelajar seumur hidup. Mereka punya rasa ingin tahu yang tinggi dan nggak pernah berhenti mencari ilmu dan informasi baru. Mereka membaca buku, mengikuti seminar, mendengarkan podcast, bahkan mungkin punya mentor atau coach pribadi.
Mereka sadar betul bahwa dunia ini terus berubah dengan cepat, dan untuk tetap relevan dan sukses, mereka harus terus mengasah kemampuan dan memperluas wawasan. Mereka nggak cuma belajar soal bisnis dan investasi, tapi juga soal kepemimpinan, psikologi, teknologi, bahkan isu-isu global. Kelas menengah seringkali terjebak dalam rutinitas dan mungkin merasa nggak punya waktu atau energi untuk terus belajar hal-hal baru di luar pekerjaan mereka. Padahal, investasi terbesar adalah investasi pada diri sendiri.