Anak Tantrum Bikin Panik? Kuasai 10 Jurus Jitunya di Sini!
data-sourcepos="3:1-3:473">harmonikita.com – Anak tantrum di tempat umum, siapa yang tidak pernah mengalaminya? Rasanya dunia seperti mau kiamat, semua mata tertuju pada kita dan si kecil yang sedang berteriak, menangis, bahkan berguling-guling di lantai. Situasi ini tentu membuat orang tua merasa malu, panik, bahkan frustrasi. Tapi tenang, Moms dan Dads, tantrum adalah fase perkembangan yang normal dialami hampir semua anak. Kuncinya adalah bagaimana kita menyikapinya dengan bijak dan penuh kasih sayang.
Kenapa Si Kecil Tantrum? Memahami Akar Permasalahannya
Sebelum membahas cara mengatasinya, penting untuk memahami dulu apa sih sebenarnya yang menyebabkan anak tantrum. Bayangkan, mereka masih belajar mengelola emosi, berkomunikasi, dan memahami dunia di sekitar mereka. Tantrum bisa jadi cara mereka mengekspresikan:
- Frustrasi: Si kecil ingin sesuatu tapi tidak bisa mendapatkannya, atau ingin melakukan sesuatu tapi tidak diizinkan.
- Kelelahan: Anak yang lelah atau lapar cenderung lebih mudah tantrum.
- Ketidaknyamanan: Popok basah, baju yang tidak nyaman, atau merasa kepanasan bisa memicu tantrum.
- Kurang Perhatian: Terkadang, tantrum adalah cara anak mencari perhatian orang tua.
- Kondisi Medis: Dalam beberapa kasus, tantrum bisa jadi tanda adanya kondisi medis tertentu, seperti autisme atau gangguan pemrosesan sensorik.
Tips Menenangkan Anak Tantrum di Publik
Nah, sekarang bagaimana cara menghadapi si kecil yang tantrum di tempat umum? Berikut beberapa tips yang bisa Moms dan Dads coba:
1. Tetap Tenang dan Jangan Panik
Ingat, Moms dan Dads, panik hanya akan memperburuk keadaan. Si kecil bisa merasakan emosi kita, lho! Tarik napas dalam-dalam, tenangkan diri, dan hadapi situasi dengan kepala dingin.
2. Pahami dan Validasi Perasaannya
Meskipun terkesan sepele, cobalah untuk memahami perasaan si kecil. Berjongkoklah agar sejajar dengannya, tatap matanya, dan katakan, “Adek sedih ya karena nggak boleh beli mainan itu? Mama paham kok.” Dengan memvalidasi perasaannya, si kecil akan merasa didengar dan dipahami.
3. Alihkan Perhatiannya
Salah satu cara jitu untuk menghentikan tantrum adalah dengan mengalihkan perhatian si kecil. Tunjukkan sesuatu yang menarik di sekitarnya, ajak bernyanyi, atau ceritakan hal lucu. Terkadang, trik sederhana ini ampuh untuk meredakan tantrum.
4. Berikan Pilihan
Memberikan pilihan bisa membuat si kecil merasa memiliki kendali atas situasi. Misalnya, “Adek mau pakai sepatu merah atau biru?” atau “Kita pulang sekarang atau lima menit lagi?”
5. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung
Pastikan si kecil cukup tidur, makan makanan bergizi, dan memiliki rutinitas yang teratur. Lingkungan yang nyaman dan prediksibel dapat mengurangi frekuensi tantrum.
6. Konsisten dengan Aturan
Tetapkan aturan yang jelas dan konsisten. Jika si kecil dilarang makan permen sebelum makan malam, tetaplah pada pendirian Moms dan Dads, meskipun ia merengek atau menangis.
7. Berikan Konsekuensi yang Logis
Jika tantrum sudah di luar kendali, berikan konsekuensi yang logis dan sesuai dengan usianya. Misalnya, jika ia melempar mainan, mainan tersebut akan disimpan sementara waktu.
8. Jangan Menyerah pada Tantrum
Moms dan Dads, jangan sampai tantrum si kecil “menang” dan membuat kita menuruti keinginannya. Hal ini justru akan memperkuat perilaku tantrum di kemudian hari.
9. Cari Tempat yang Aman
Jika tantrum sudah sangat hebat, cobalah untuk menjauh dari keramaian. Bawa si kecil ke tempat yang lebih tenang, misalnya ke mobil atau ruang menyusui.
10. Jangan Menghukum Secara Fisik
Kekerasan fisik bukanlah solusi untuk mengatasi tantrum. Selain melukai fisik, hukuman fisik juga dapat menimbulkan trauma psikologis pada anak.