Kalau Kamu Merasa Ini, Bisa Jadi Kamu Terlalu Baik!

Kalau Kamu Merasa Ini, Bisa Jadi Kamu Terlalu Baik!

harmonikita.com – Pernah nggak sih merasa selalu jadi orang yang paling siap membantu, bahkan sampai mengorbankan waktu dan energimu sendiri? Atau mungkin kamu sering kesulitan mengatakan “tidak” meskipun sebenarnya hati kecilmu berteriak sebaliknya? Jika jawabannya “ya”, mungkin kamu sedang berada di zona “terlalu baik”. Kedengarannya memang ironis, tapi kebaikan yang berlebihan ternyata bisa menjadi bumerang bagi diri sendiri.

Sebagai manusia, tentu kita diajarkan untuk berbuat baik dan menolong sesama. Nilai-nilai ini memang penting dan membentuk masyarakat yang harmonis. Namun, ada garis tipis antara menjadi orang baik dan menjadi orang yang “terlalu baik”. Lalu, bagaimana kita bisa tahu kalau kita sudah melewati batas tersebut? Mari kita telaah beberapa tanda yang mungkin sedang kamu alami.

Sering Mengatakan “Ya” Meski Hati Menolak

Salah satu ciri paling menonjol dari orang yang terlalu baik adalah kesulitan mereka dalam mengatakan “tidak”. Mereka cenderung mengiyakan permintaan orang lain, meskipun itu berarti menambah beban pekerjaan, mengganggu waktu istirahat, atau bahkan bertentangan dengan keinginan mereka sendiri. Rasa tidak enak, takut mengecewakan, atau keinginan untuk selalu menyenangkan orang lain seringkali menjadi alasan di baliknya. Padahal, menolak permintaan yang tidak sesuai dengan kapasitas atau prioritas kita adalah hal yang wajar dan perlu dilakukan demi menjaga kesehatan mental dan fisik.

Baca Juga :  Tanpa Sadar, Ini Cara Pasangan Mengatur Hidup Kamu!

Merasa Bertanggung Jawab Atas Emosi Orang Lain

Apakah kamu sering merasa bertanggung jawab atas kebahagiaan atau kesedihan orang di sekitarmu? Ketika ada teman yang sedang sedih, kamu merasa harus melakukan segala cara untuk menghiburnya, bahkan sampai mengabaikan kebutuhanmu sendiri. Atau mungkin kamu merasa bersalah ketika ada orang lain marah atau kecewa, meskipun kamu tidak melakukan kesalahan apa pun. Perasaan ini bisa sangat melelahkan dan membuatmu terus-menerus berusaha untuk “memperbaiki” emosi orang lain, padahal setiap individu memiliki tanggung jawab atas perasaannya masing-masing.

Mengabaikan Kebutuhan Diri Sendiri

Ketika terlalu fokus pada kebutuhan dan keinginan orang lain, tanpa sadar kita seringkali mengabaikan diri sendiri. Mulai dari hal-hal kecil seperti menunda makan karena harus membantu teman, sampai hal yang lebih besar seperti mengorbankan impian demi memenuhi ekspektasi orang lain. Padahal, merawat diri sendiri bukanlah tindakan egois, melainkan sebuah kebutuhan mendasar agar kita bisa berfungsi dengan baik dan memberikan yang terbaik bagi orang lain. Jika kita terus-menerus mengabaikan diri sendiri, lama-kelamaan kita akan merasa lelah, frustrasi, dan bahkan rentan terhadap masalah kesehatan mental.

Baca Juga :  10 Kalimat Pemimpin Hebat untuk Menunjukkan Otoritas

Sulit Menerima Pujian atau Bantuan

Ironisnya, orang yang terlalu baik seringkali merasa tidak nyaman ketika menerima pujian atau bantuan. Mereka mungkin merasa tidak pantas mendapatkannya atau merasa berutang budi. Padahal, menerima kebaikan dari orang lain adalah hal yang wajar dan merupakan bagian dari hubungan sosial yang sehat. Dengan menolak pujian atau bantuan, kita tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga bisa membuat orang lain merasa tidak dihargai.

Merasa Bersalah Ketika Menetapkan Batasan

Menetapkan batasan adalah hal yang penting untuk menjaga kesehatan mental dan emosional. Namun, bagi orang yang terlalu baik, menetapkan batasan seringkali terasa sulit dan menimbulkan rasa bersalah. Mereka takut dianggap egois, tidak peduli, atau bahkan kehilangan hubungan baik dengan orang lain. Padahal, batasan yang sehat justru akan membuat hubungan menjadi lebih kuat dan saling menghargai. Dengan menetapkan batasan, kita mengajarkan orang lain bagaimana cara memperlakukan kita dengan baik.

Baca Juga :  Rahasia Manipulasi Psikologis, Membongkar Halo Effect Para Influencer!

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *