Psikologi Karir, Kapan Waktunya Kita Harus Pindah Profesi? Ini 5 Jawabannya! (www.freepik.com)
harmonikita.com – Pernahkah kamu merasa terjebak dalam pekerjaan yang sama selama bertahun-tahun, atau justru sudah beberapa kali mencoba peruntungan di bidang yang berbeda namun tetap merasa ada yang kurang pas? Pindah profesi atau berganti karir bukan lagi hal tabu di era modern ini. Bahkan, banyak orang sukses yang justru menemukan passion dan kesuksesan mereka setelah beberapa kali melakukan perubahan jalur karir. Namun, kapan sebenarnya kita tahu bahwa sudah waktunya untuk mempertimbangkan perubahan karir secara serius? Psikologi memberikan beberapa tanda yang mungkin selama ini kamu abaikan.
1. Kehilangan Motivasi dan Antusiasme yang Berkepanjangan
Salah satu tanda paling jelas bahwa kamu mungkin perlu ganti karir adalah hilangnya motivasi dan antusiasme terhadap pekerjaan yang kamu lakukan saat ini. Ini bukan sekadar rasa malas sesekali di hari Senin, tetapi perasaan hampa dan tidak bersemangat yang berlangsung secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama.
Menurut studi dari Gallup, hanya 15% karyawan di seluruh dunia yang merasa terlibat dan antusias dengan pekerjaan mereka. Sisanya, mayoritas merasa tidak termotivasi, bahkan aktif tidak terlibat, yang berarti mereka secara aktif tidak menyukai pekerjaan mereka. Jika kamu termasuk dalam kategori mayoritas ini, dan perasaan ini sudah berlangsung lebih dari beberapa bulan, ini bisa jadi sinyal penting.
- Kamu merasa hari-hari di kantor terasa berat dan membosankan. Setiap tugas terasa seperti beban, bahkan untuk hal-hal yang dulunya kamu nikmati.
- Kamu menunda-nunda pekerjaan secara terus menerus. Prokrastinasi menjadi kebiasaan, bukan lagi sesekali saja saat deadline menumpuk.
- Kamu tidak lagi mencari tantangan atau peluang untuk berkembang. Rasa ingin belajar dan maju dalam pekerjaan hilang, kamu merasa cukup dengan apa yang ada, meskipun itu berarti stagnan.
- Kamu sering merasa lelah secara emosional dan mental setelah bekerja. Kelelahan ini bukan hanya fisik, tetapi lebih pada rasa terkurasnya energi dan semangat hidupmu.
Kehilangan motivasi dan antusiasme ini, jika diabaikan, tidak hanya berdampak pada kinerja dan produktivitasmu di tempat kerja. Lebih dari itu, hal ini bisa mempengaruhi kesehatan mental dan kebahagiaanmu secara keseluruhan. Psikolog karir seringkali menekankan bahwa kepuasan kerja memiliki korelasi yang kuat dengan well-being individu.
2. Nilai-Nilai Pribadi dan Pekerjaan Tidak Lagi Selaras
Setiap orang memiliki nilai-nilai pribadi yang dipegang teguh, seperti integritas, kreativitas, membantu orang lain, atau stabilitas. Ketika nilai-nilai ini tidak lagi selaras dengan nilai-nilai perusahaan atau tuntutan pekerjaan, konflik internal bisa muncul dan menyebabkan ketidakpuasan yang mendalam.
Misalnya, jika kamu sangat menjunjung tinggi kreativitas dan inovasi, namun pekerjaanmu saat ini menuntutmu untuk selalu mengikuti prosedur yang kaku dan minim ruang untuk ide-ide baru, kamu akan merasa terkekang dan tidak berkembang. Atau, jika kamu memiliki nilai untuk berkontribusi pada masyarakat, namun pekerjaanmu terasa hanya berorientasi pada keuntungan semata tanpa dampak sosial yang berarti, kamu akan merasa kehilangan makna dalam pekerjaanmu.
Sebuah riset dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa karyawan yang merasa nilai-nilai pribadi mereka selaras dengan nilai-nilai perusahaan cenderung lebih bahagia, lebih produktif, dan lebih loyal. Sebaliknya, ketidakselarasan nilai dapat memicu stres, burnout, dan keinginan untuk mencari pekerjaan lain yang lebih bermakna.
- Kamu merasa tidak nyaman dengan budaya perusahaan atau etika kerja di tempatmu bekerja. Ada hal-hal yang kamu lihat atau dengar yang bertentangan dengan prinsip-prinsip yang kamu yakini.
- Kamu merasa pekerjaanmu tidak memberikan dampak positif atau kontribusi yang berarti. Kamu mempertanyakan tujuan akhir dari apa yang kamu kerjakan setiap hari.
- Kamu seringkali merasa harus berkompromi dengan nilai-nilaimu demi pekerjaan. Kamu terpaksa melakukan atau menyetujui hal-hal yang sebenarnya tidak kamu yakini.
- Kamu merasa ada gap antara apa yang kamu harapkan dari pekerjaan dengan kenyataan yang kamu hadapi. Ekspektasi dan realita tidak sejalan, terutama dalam hal nilai-nilai yang penting bagimu.
Mengidentifikasi nilai-nilai pribadi dan mencocokkannya dengan pekerjaan adalah langkah penting dalam psikologi karir. Memahami apa yang benar-benar penting bagimu dalam sebuah pekerjaan dapat membantumu menentukan apakah karir saat ini masih sejalan dengan arah hidup yang kamu inginkan.
3. Keterampilan dan Bakatmu Tidak Termanfaatkan dengan Optimal
Mungkin kamu memiliki bakat terpendam atau keterampilan khusus yang tidak terpakai dalam pekerjaanmu saat ini. Atau, mungkin kamu merasa bahwa potensi dirimu jauh lebih besar dari apa yang saat ini kamu tunjukkan di tempat kerja. Rasa tidak berkembang dan tidak bisa menunjukkan kemampuan terbaikmu bisa menjadi tanda bahwa kamu perlu mencari lingkungan kerja yang lebih tepat.
Teori Self-Determination dalam psikologi motivasi menekankan pentingnya tiga kebutuhan psikologis dasar untuk kebahagiaan dan motivasi intrinsik, yaitu: competence (merasa kompeten dan mampu), autonomy (merasa memiliki kendali dan kebebasan), dan relatedness (merasa terhubung dan berarti). Jika pekerjaanmu tidak memberikan ruang untuk mengembangkan competence dan menggunakan keterampilanmu secara maksimal, rasa frustrasi dan ketidakpuasan bisa muncul.
- Kamu merasa pekerjaanmu terlalu mudah atau tidak menantang. Kamu merasa overqualified untuk tugas-tugas yang diberikan dan tidak ada ruang untuk belajar hal baru.
- Kamu memiliki keterampilan atau bakat yang relevan dengan pekerjaan lain, namun tidak terpakai di pekerjaanmu saat ini. Kamu merasa potensi dirimu terbuang sia-sia.
- Kamu tidak memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan baru yang kamu minati. Pekerjaanmu tidak mendukungmu untuk belajar dan berkembang secara profesional.
- Kamu merasa bahwa pekerjaanmu saat ini menghambatmu untuk mencapai potensi maksimalmu. Kamu merasa bisa melakukan hal yang lebih besar dan berarti di bidang lain.
Mengenali dan mengembangkan kekuatan serta bakat adalah kunci untuk mencapai kepuasan karir. Jika kamu merasa pekerjaanmu saat ini tidak memungkinkanmu untuk menunjukkan kemampuan terbaikmu, mempertimbangkan karir impian yang lebih sesuai dengan skillset dan minatmu bisa menjadi langkah yang bijak.
4. Kesehatan Fisik dan Mental Mulai Terdampak Negatif
Pekerjaan yang tidak sesuai atau lingkungan kerja yang toksik dapat memberikan dampak buruk pada kesehatan fisik dan mental. Stres kronis akibat pekerjaan yang tidak memuaskan bisa memicu berbagai masalah kesehatan, mulai dari gangguan tidur, sakit kepala, masalah pencernaan, hingga gangguan kecemasan dan depresi.
Sebuah studi dari American Psychological Association menemukan bahwa stres akibat pekerjaan merupakan salah satu penyebab utama masalah kesehatan mental di kalangan orang dewasa. Pekerja yang merasa stres kronis cenderung lebih rentan mengalami burnout, depresi, dan gangguan kecemasan.
- Kamu sering merasa stres, cemas, atau tegang terkait pekerjaan. Perasaan negatif ini muncul secara teratur dan mempengaruhi kualitas hidupmu di luar jam kerja.
- Kamu mengalami masalah tidur, seperti insomnia atau tidur tidak nyenyak. Pikiran tentang pekerjaan terus menghantuimu bahkan saat kamu mencoba beristirahat.
- Kamu merasakan gejala fisik yang tidak jelas penyebabnya, seperti sakit kepala, sakit perut, atau nyeri otot. Gejala-gejala ini bisa jadi merupakan manifestasi dari stres psikologis yang kamu alami.
- Kamu menjadi lebih mudah marah, mudah tersinggung, atau menarik diri dari interaksi sosial. Perubahan perilaku ini bisa jadi merupakan indikasi bahwa kesehatan mentalmu sedang terganggu.
Jika kamu mulai merasakan dampak negatif pekerjaan pada kesehatan fisik dan mentalmu, ini adalah lampu merah yang tidak boleh diabaikan. Pengembangan diri dan kesejahteraan diri harus menjadi prioritas utama. Terkadang, perubahan karir adalah solusi terbaik untuk memulihkan kesehatan dan kebahagiaanmu.
5. Muncul Ketertarikan Kuat pada Bidang Lain yang Berbeda
Mungkin kamu secara tidak sengaja menemukan bidang lain yang menarik perhatianmu, entah itu melalui hobi, pergaulan, atau informasi yang kamu baca. Ketertarikan ini bukan hanya sekadar rasa penasaran sesaat, tetapi minat yang mendalam dan terus berkembang seiring waktu.
Teori Interest-Based Career Choice menyatakan bahwa minat dan passion adalah faktor penting dalam memilih karir yang memuaskan. Ketika kamu bekerja di bidang yang sesuai dengan minatmu, kamu akan merasa lebih termotivasi, lebih kreatif, dan lebih bahagia.
- Kamu seringkali menghabiskan waktu luang untuk mempelajari atau mengerjakan hal-hal yang berkaitan dengan bidang lain. Kamu merasa tertarik untuk mendalami bidang tersebut lebih jauh.
- Kamu merasa bersemangat dan antusias saat membicarakan atau mempelajari bidang lain. Minat ini memberikanmu energi positif dan rasa penasaran yang besar.
- Kamu mulai membayangkan dirimu bekerja di bidang lain tersebut dan merasa itu akan lebih memuaskan. Kamu memiliki visi yang jelas tentang bagaimana kamu bisa berkontribusi dan berkembang di bidang baru tersebut.
- Kamu mungkin sudah mencoba melakukan pekerjaan sampingan atau proyek kecil-kecilan di bidang lain tersebut dan merasa menikmatinya. Pengalaman langsung ini semakin memantapkan minatmu.
Munculnya ketertarikan kuat pada bidang lain bisa jadi merupakan panggilan jiwa untuk ganti profesi. Jangan abaikan perasaan ini. Lakukan riset, cari informasi, dan jika memungkinkan, coba lakukan networking atau magang di bidang baru tersebut untuk melihat apakah passion ini benar-benar bisa menjadi karir yang memuaskan.
Pindah profesi bukanlah keputusan yang mudah, namun terkadang itu adalah langkah yang diperlukan untuk mencapai kebahagiaan dan kepuasan dalam karir dan hidup secara keseluruhan. Lima tanda psikologis di atas bisa menjadi panduan untukmu dalam mengevaluasi apakah saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempertimbangkan perubahan karir.
Ingatlah, perubahan karir bukanlah kegagalan, tetapi justru merupakan bentuk keberanian untuk mencari karir impian yang lebih sesuai dengan dirimu yang sebenarnya. Jangan takut untuk keluar dari zona nyaman dan mengeksplorasi peluang baru. Siapa tahu, kesuksesan dan kebahagiaan sejati justru menantimu di jalur karir yang belum pernah kamu bayangkan sebelumnya.
