Gaslighting dalam Obrolan, Ketika Kamu Dibohongi Tanpa Sadar
harmonikita.com – Pernahkah kamu merasa ada yang aneh dalam percakapan, seolah-olah realitasmu diputarbalikkan? Mungkin kamu sedang mengalami gaslighting, sebuah bentuk manipulasi emosional yang halus namun sangat merusak. Istilah gaslighting sendiri berasal dari drama tahun 1938 berjudul “Gas Light,” di mana seorang suami mencoba membuat istrinya gila dengan memanipulasi lingkungan sekitarnya, termasuk meredupkan lampu gas dan menyangkalnya terjadi. Sayangnya, fenomena ini tidak hanya terjadi dalam film, tetapi juga dalam kehidupan nyata, termasuk dalam interaksi sehari-hari dan obrolan kita.
Mengenali Kabut Kebohongan: Ciri-Ciri Gaslighting dalam Percakapan
Gaslighting dalam obrolan seringkali sulit dikenali karena pelaku melakukannya secara bertahap dan halus. Mereka berusaha menanamkan keraguan pada ingatan, persepsi, dan bahkan kewarasan korban. Berikut adalah beberapa ciri-ciri gaslighting yang mungkin terjadi dalam percakapanmu:
1. Menyanggah Kenyataanmu
Salah satu taktik utama gaslighting adalah menyangkal apa yang kamu ingat atau alami. Pelaku akan mengatakan hal-hal seperti, “Itu tidak pernah terjadi,” atau “Kamu hanya mengada-ada.” Mereka berusaha membuatmu meragukan ingatanmu sendiri, bahkan untuk hal-hal yang jelas-jelas terjadi. Misalnya, ketika kamu mengingatkan mereka tentang janji yang dibuat, mereka mungkin bersikeras tidak pernah mengatakannya.
2. Meremehkan Perasaanmu
Pelaku gaslighting sering kali meremehkan atau bahkan menganggap remeh perasaanmu. Mereka mungkin mengatakan, “Kamu terlalu sensitif,” atau “Jangan berlebihan.” Dengan merendahkan emosimu, mereka membuatmu merasa bersalah atau tidak valid dalam merasakan apa yang kamu rasakan. Akibatnya, kamu mulai mempertanyakan validitas emosimu sendiri dan menjadi ragu untuk mengungkapkannya.
3. Mengubah Topik atau Mengelak
Ketika kamu mencoba membahas sesuatu yang penting atau konfrontatif, pelaku gaslighting akan dengan mudah mengubah topik pembicaraan atau mengelak. Mereka mungkin tiba-tiba membahas hal lain yang tidak relevan atau pura-pura tidak mengerti maksudmu. Taktik ini bertujuan untuk menghindari tanggung jawab dan membuatmu merasa frustrasi karena tidak bisa menyelesaikan masalah.
4. Berbohong Secara Terbuka
Pelaku gaslighting tidak ragu untuk berbohong secara terang-terangan, bahkan tentang hal-hal kecil. Kebohongan ini bertujuan untuk menciptakan kebingungan dan ketidakpercayaan pada dirimu sendiri. Kamu mungkin mulai mempertanyakan apakah kamu bisa mempercayai apa pun yang mereka katakan. Ironisnya, terkadang kebohongan mereka sangat tidak masuk akal sehingga kamu justru merasa semakin bingung.
5. Menggunakan Senjata Empati Palsu
Terkadang, pelaku gaslighting akan berpura-pura peduli atau berempati untuk memanipulasimu. Mereka mungkin mengatakan hal-hal seperti, “Aku hanya melakukan ini karena aku sayang kamu,” atau “Aku hanya ingin yang terbaik untukmu.” Namun, tindakan mereka tidak pernah sejalan dengan kata-kata manis tersebut. Empati palsu ini digunakan untuk membuatmu merasa bersalah atau berhutang budi kepada mereka.
6. Mencoba Mengadu Domba
Pelaku gaslighting sering kali mencoba mengadu domba kamu dengan orang lain. Mereka mungkin menyebarkan gosip atau kebohongan tentangmu kepada orang lain, atau sebaliknya, mengatakan hal-hal buruk tentang orang lain kepadamu. Tujuannya adalah untuk mengisolasi kamu dan membuatmu semakin bergantung pada mereka. Kamu mungkin mulai merasa tidak bisa mempercayai siapa pun selain pelaku.
7. Membuatmu Meragukan Kewarasan Diri Sendiri
Ini adalah dampak paling berbahaya dari gaslighting. Pelaku akan terus-menerus menyangkal kenyataanmu, meremehkan perasaanmu, dan berbohong hingga kamu mulai meragukan kewarasan diri sendiri. Kamu mungkin mulai berpikir, “Mungkin memang aku yang salah,” atau “Mungkin aku memang terlalu sensitif.” Keraguan ini bisa sangat merusak kepercayaan diri dan kesehatan mentalmu.