Generasi Z vs Baby Boomers: Gaya Hidup Apa yang Lebih Berarti?
harmonikita.com – Dunia terus berputar, dan bersamaan dengan itu, muncul pula gaya hidup generasi Z dan Milenial yang membawa perubahan signifikan, bahkan mungkin membuat generasi Baby Boomer yang mapan dan memiliki pandangan hidup yang berbeda menjadi tertegun. Bukan hanya soal teknologi yang semakin canggih, tetapi juga tentang bagaimana nilai-nilai, prioritas, dan cara menjalani hidup telah bergeser secara fundamental. Mari kita telaah lebih dalam bagaimana perubahan ini memengaruhi berbagai aspek kehidupan, mulai dari karier yang fleksibel hingga pandangan yang lebih terbuka tentang kehidupan pribadi.
Transformasi Radikal dalam Dunia Karier
Generasi Baby Boomer mungkin tumbuh dengan pemahaman bahwa kesuksesan karier identik dengan bekerja di satu perusahaan untuk waktu yang lama, meniti tangga korporat secara bertahap, dan loyalitas menjadi kunci utama. Namun, pandangan ini kini menghadapi disrupsi besar dari generasi yang lebih muda. Generasi Z dan Milenial cenderung mencari makna dan fleksibilitas dalam pekerjaan mereka. Mereka tidak lagi terpaku pada konsep “9 to 5” di kantor.
Bekerja dari jarak jauh (remote working) dan gig economy bukan lagi sekadar tren sesaat, melainkan telah menjadi bagian integral dari lanskap pekerjaan modern. Sebuah studi dari Upwork pada tahun 2023 menunjukkan bahwa lebih dari 34% angkatan kerja di Amerika Serikat terlibat dalam pekerjaan freelance, dan angka ini terus meningkat. Fleksibilitas ini memungkinkan mereka untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional dengan lebih baik, sesuatu yang mungkin kurang menjadi prioritas utama bagi generasi sebelumnya yang fokus pada stabilitas dan keamanan finansial jangka panjang.
Selain itu, generasi muda juga lebih berani dalam mengambil risiko dan mengejar passion mereka. Mereka tidak takut untuk berganti pekerjaan atau bahkan memulai bisnis sendiri jika merasa tidak lagi tertantang atau tidak sejalan dengan nilai-nilai perusahaan. Konsep “passion economy” juga semakin populer, di mana individu menghasilkan uang dari hobi atau keahlian mereka, didukung oleh platform digital dan media sosial. Hal ini tentu berbeda dengan jalur karier tradisional yang lebih linear dan terstruktur.
Prioritas yang Bergeser dalam Kehidupan Pribadi
Perubahan gaya hidup juga sangat terasa dalam ranah kehidupan pribadi. Generasi Baby Boomer mungkin memandang pernikahan dan kepemilikan rumah sebagai tonggak penting dalam kehidupan dewasa. Namun, bagi generasi Z dan Milenial, prioritas ini bisa jadi berbeda. Mereka cenderung menunda pernikahan atau bahkan memilih untuk tidak menikah sama sekali. Data dari Pew Research Center pada tahun 2020 menunjukkan bahwa usia rata-rata pernikahan pertama kali terus meningkat dari dekade ke dekade.
Begitu pula dengan kepemilikan rumah. Harga properti yang terus melonjak, ditambah dengan preferensi untuk mobilitas dan fleksibilitas, membuat generasi muda tidak lagi menganggap kepemilikan rumah sebagai keharusan di usia muda. Mereka lebih memilih untuk menyewa dan menginvestasikan uang mereka dalam pengalaman atau aset lain yang dianggap lebih likuid.
Selain itu, isu-isu sosial dan lingkungan juga menjadi perhatian utama bagi generasi Z dan Milenial. Mereka lebih sadar akan dampak gaya hidup mereka terhadap planet dan masyarakat. Hal ini tercermin dalam meningkatnya popularitas gaya hidup berkelanjutan (sustainable living), konsumsi yang lebih bertanggung jawab, dan dukungan terhadap merek atau perusahaan yang memiliki nilai-nilai etis. Kesadaran ini mungkin tidak sekuat pada generasi sebelumnya, yang tumbuh di era dengan fokus yang berbeda.